MENJALANI HIDUP DENGAN HIKMAT
Bacaan: Pengkhotbah 7:21-22
Kunci Sukses:
Fokus pada introspeksi diri.
Memperdalam Akar Iman:
“Hikmat adalah sama baiknya dengan warisan dan merupakan suatu keuntungan bagi orang-orang yang melihat matahari.” (Pengkhotbah 7:11)
Pengkhotbah 7:21-22, “Juga janganlah engkau memperhatikan segala perkataan yang diucapkan orang, supaya engkau tidak mendengar pelayanmu mengutuki engkau. Karena hatimu tahu bahwa engkau juga telah kerapkali mengutuk orang-orang lain.”
Renungan hari ini mengingatkan kita untuk tidak terlalu memperhatikan setiap perkataan yang diucapkan orang lain tentang kita. Terkadang orang lain mungkin mengkritik atau mengutuk kita, tetapi kita tidak perlu terlalu terpengaruh oleh itu, sebaliknya kita harus memeriksa hati kita sendiri dan mengakui bahwa kita juga pernah mengutuki atau mengkritik orang lain.
Ada dua sudut pandang yang relevan dari ayat di atas :
1). Kesadaran akan kekurangan kita sendiri. Ayat di atas mengajak kita untuk merenungkan bagaimana kita juga pernah melakukan kesalahan dan mengutuk orang lain, ini mengingatkan kita untuk bersikap rendah hati dan tidak terlalu cepat menghakimi orang lain.
2). Tidak terlalu sensitif terhadap kritik. Terkadang kita terlalu peka terhadap kritik atau komentar negatif dari orang lain. Ayat di atas mengajarkan kita untuk tidak terlalu memperhatikan hal-hal semacam itu, tetapi lebih fokus pada introspeksi diri dan perbaikan.
Dalam konteks kekristenan, kita juga dapat mengaitkan ayat di atas dengan pengertian tentang pengabdian. Sebagai hamba Allah, kita harus mengabdi dengan setia dan rendah hati, mengingat bahwa kita telah ditebus oleh darah Kristus yang mahal harganya.
Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 7-8; Mazmur 65
Renungan harian lainnya
HIDUP DENGAN RASA SYUKUR
December 05, 2024
TUHAN PEMBERI KEADILAN
December 04, 2024
TETAPLAH TENANG DI TENGAH BADAI
December 03, 2024