MENANTIKAN PERTOLONGAN TUHAN

MENANTIKAN PERTOLONGAN TUHAN

Bacaan: Mazmur 88

 

Kunci Sukses:
Tuhan tidak akan pernah membiarkan kita berjalan sendiri

Memperdalam Akar Iman:
Mengapa, ya TUHAN, Kaubuang aku, Kausembunyikan wajah-Mu dari padaku? Mazmur 88:14

 

Meski sudah memproses pengalaman pahit masa lalu, adakalanya luka dari pengalaman itu hadir seperti sambaran petir. Ada masa-masa tidak terduga yang kembali membuat kita kesakitan dan tidak mengerti makna penderitaan tersebut, seakan-akan Tuhan meninggalkan kita. Lalu dalam hati dapat timbul pertanyaan, apakah Tuhan sengaja membuat kita menderita?

Mazmur 88, nyanyian pengajaran Heman, orang Ezrahi, dapat dikatakan sebagai salah satu Mazmur dengan nuansa kesedihan yang kelam. Penderitaan yang tidak tahu kapan berakhir dan jiwa yang sudah kenyang dengan malapetaka. Putus asa yang kuat ini disamakan dengan dunia orang mati yang terputus dari kuasa Tuhan. Ungkapan kejujuran perasaan karena merasa Tuhan sedang meninggalkan serta menjauhkan sahabat dan teman. Semua tampak gelap karena kesengsaraan yang tidak ada habisnya. Namun, pemazmur tetap tahu bahwa Tuhan tidak berubah dalam kasih dan kesetiaan-Nya yang teguh, terlepas dari rasa sakit yang belum berakhir.

Kepahitan terhadap Allah dapat muncul manakala kita tidak mengerti jalan-jalan penderitaan yang kita alami. Rasa terluka timbul karena merasa Tuhan meninggalkan. Mazmur ini berakhir tanpa jawaban dari Tuhan. Seruan-seruan kesesakan yang belum dijawab Tuhan. Hai jiwa yang sedang merana, di tengah penderitaan yang tidak kelihatan ujungnya, tenangkan diri dan nantikanlah Tuhan bersuara! Tetapi aku ini, ya TUHAN, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan pada waktu pagi doaku datang ke hadapan-Mu.

Untuk itu, kita sebagai umat Tuhan yang sudah mengerti kebenaran harus tetap percaya bahwa Tuhan tidak akan pernah membiarkan kita berjalan sendiri dalam situasi apapun yang sedang terjadi. Amin

 

Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 4-5; Mazmur 1

****


Renungan harian lainnya