MENCARI MAKNA KEHIDUPAN

MENCARI MAKNA KEHIDUPAN

Bacaan: Pengkhotbah 1:1-14

 

Kunci Sukses:
maknailah kehidupan kita yang singkat ini dengan kebaikan untuk sesama terlebih kebaikan untuk kemuliaan TUHAN

Memperdalam Akar Iman:
Kesia-siaan belaka belaka, kata Pengkhotbah, kesia-siaan belaka, segala sesuatu adalah sia-sia. Pengkhotbah 1:2

 

Kata sia-sia dalam Alkitab Ibrani dalam kitab Pengkhotbah dipakai kata HAVEL/HEVEL yang berarti setarikan nafas, jadi kalau kita baca ayat yang ke-2 maka arti sesungguhnya adalah “Sungguh singkat kata Pengkhotbah, sungguh singkat, segalah sesuatu sungguh singkat”.

Hidup ini sungguh singkat orang berumur singkat bagaikan tarikan nafas yang cepat berlalu, apa gunanya manusia berusaha dengan jerih payah dibawah matahari, kitab Pengkhotbah (Ibr – KOHELET) merupakan alegori kisah Kain dan Habel (HAVEL) dalam kitab Kejadian, jadi raja Salomo seolah menempatkan diri sebagai Rabi, Pengajar, Pengkhotbah yang menjelaskan sisi kehidupan manusia yang fanah, kitab Pengkhotbah mengalegorikan Habel/HAVEL yang artinya setarikan nafas dan Kain yang artinya Kepunyaan. Habel sang nafas telah dibunuh oleh Kain sang kepunyaan, habel berlalu Kain tetap ada, manusia yang bernafas itu berjerih payah mengejar kepunyaan, berapa deposito yang anda kejar, berapa jumlah sertifikat tanah yang anda punya, berapa perusahaan yang anda bangun untuk membesarkan namamu, pada akhirnya sang kepunyaan si-Kain membunuh sang nafas-Habel, demikianlah sisi kitab Pengkhotbah yang luar biasa mengenai alegori Kain dan Habel, Raja Salomo menggambarkan dirinya adalah Habel sang nafas yang akan segera pergi, havel/nyawa Salomo itu akan berlalu tetapi Kain/kekayaan Salomo itu tetap ada di bumi.

Pada ayat 3 raja Salomo bertanya lantas buat apa kekayaan yang sudah dengan perjuangan aku telah mendapatkannya, ketika nafasku pergi (Havel), kekayaan (Kain) tidak akan aku bawa kata raja Salomo. Apa yang dicari manusia dalam jerih payahnya dibawah matahari hari ini anda dan saya berusaha untuk hidup lebih baik sebagai bekal di kehidupan selanjutnya, raja Salomo menulis kitab Pengkhotbah sebagai warisan hikmat yang bisa dibawa kemanapun pergi, sebab banyak misteri yang sering tidak terpecahkan, kitab Pengkhotbah menilai kehidupan secara objektif, Salomo telah mengalami kekayaan, kuasa, kehormatan, ketenaran, dan segala kesenangan dunia namun semuanya itu akhirnya akan berlalu dalam waktu yang singkat, raja Salomo melihat ketidak berdayaan manusia dalam hidupnya yang sangat singkat. Hidup itu sangat singkat maka jalanilah hidup ini dengan seimbang, hubungan kita dengan TUHAN, hubungan kita dengan sesama, jika kita belajar ke-Tuhanan kaki kita harus tetap menginjak bumi untuk selalu ber-empati kepada sesama kita. Nafas hidup manusia sebentar lagi akan pergi maka maknailah kehidupan kita yang singkat ini dengan kebaikan untuk sesama terlebih kebaikan untuk kemuliaan TUHAN. TUHAN memberkati

Selamat Hari Minggu

 

Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 10-12; Mazmur 4-5

***


Renungan harian lainnya