YANG DIGANTUNG, YANG DIKUTUK

YANG DIGANTUNG, YANG DIKUTUK

Bacaan: Ulangan 21:1-23 

 

Kunci Sukses:
Anugrah-Nya bagi kita sangat luar biasa

Memperdalam Akar Iman:
Apabila seseorang berbuat dosa yang sepadan dengan hukuman mati, lalu ia dihukum mati, kemudian kau gantung dia pada sebuah tiang, maka janganlah mayatnya dibiarkan semalam-malaman pada tiang itu, tetapi haruslah engkau menguburkan dia pada hari itu juga, sebab seorang yang digantung terkutuk oleh Allah; janganlah engkau menajiskan tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu menjadi milik pusakamu. Ulangan 21:22-23

 

Sejak awal Bapa telah membuat pengaturan tentang Penyaliban. Orang yang disalib adalah orang yang dianggap berbuat dosa atau kejahatan besar di mana karena dosanya itu, ia dianggap sepadan untuk digantung pada sebuah tiang. 

Di atas tiang itu orang tersebut akan dikutuki Allah dan dicaci maki oleh manusia karena keberdosaannya. Hal ini membuat hukuman salib menjadi hukuman Maksimal bagi manusia karena keberadaannya di tolak oleh Allah dan manusia. 

”Tidakkah hal ini mengingatkan kita akan Yesus Kristus?”

Yesus adalah pribadi yang merasakan seluruh prosesi penderitaan di kayu salib dari siksaan pra-penyaliban hingga matinya di tiang gantungan. Ia menjadi sasaran hinaan manusia yang mengolok-olok Dia ketika ada di kayu salib, namun Ia juga merasakan bagaimana Bapa tidak mau memandang pada-Nya. Yesus menerima kutuk. Ia di tolak oleh Bapa dan manusia.

Namun, Ia mengalami pengalaman salib bukan karena perbuatannya, melainkan karena perbuatan dosa kita semua. Karena dosaku dan dosamu. Seharusnya kitalah yang ada di tiang itu, kitalah yang dikutuk Allah dan karenanya neraka telah menunggu kita!

Tapi, Yesus rela hati untuk naik keatas gantungan menggantikan kita dan menanggung kutuk Allah. Kasih-Nya membuat-Nya tak mampu melihat kita ada dalam kebinasaan kekal di neraka. Ia ingin kita ada di surga bersama Dia. Bersyukurlah, berterima kasihlah karena anugerah yang tak terhingga ini.

Lihatlah salib dan ingatlah kasihNya. Kita berutang, dan tak pernah bisa membayarnya. Itulah anugrah-Nya. Tuhan Yesus memberkati

 

Bacaan Alkitab Setahun: Yunus 2-3; Mazmur 132

****


Renungan harian lainnya