Tuhan Mendidik

Tuhan Mendidik

Bacaan: Kisah Rasul 7:1-53

Kunci Sukses:
Setiap orang yang dipilih dan diutus akan terlebih dahulu menjalani pendidikan dari Tuhan, baik lewat pengalaman menyedihkan dan menyenangkan.

Memperdalam akar iman:
“Dan sesudah empat puluh tahun tampaklah kepadanya seorang malaikat di padang gurun gunung Sinai di dalam nyala api yang keluar dari semak duri.” Kisah 7:30

 

Ketika Tuhan akan memakai anak-anakNya, maka Ia akan mendidik dan membentuk orang itu agar siap dipakai. Tuhan mendidik Musa sekitar empat puluh tahun dalam sekolah yang luar biasa, yaitu istana Mesir. Namun rupanya pendidikan tersebut masih belum cukup. Musa pun dikirim ke Midian selama empat tahun lagi untuk didikan lebih lanjut.

Setelah Musa dewasa, suatu hari ia mendapati seorang Mesir memukul seorang Ibrani. Ia menganggap orang Ibrani sebagai saudaranya. Itu berarti dia tahu bahwa dia adalah keturunan orang Ibrani, meski Ia telah dibesarkan di istana Mesir. Dan pada saat itu pula dia membunuh orang Mesir itu di tempat yang sunyi, sebab ia tahu risiko yang akan diterimanya jika ketahuan melakukan tindakan itu.

Lalu mengapa Musa tetap membunuh orang Mesir itu? Stefanus memberikan pemahaman bahwa Musa beranggapan bahwa Tuhan memakai dia untuk menyelamatkan saudara-saudaranya, walaupun mereka tidak mengerti Kisah Para Rasul 7:25. Saat itu, Musa merasa tinggi hati karena dipakai Tuhan dan mengaku layak untuk mencabut nyawa orang lain. Pendidikan dalam istana ternyata belum cukup membentuk Musa seperti yang Tuhan inginkan. Sehingga Tuhan kembali harus mendidiknya selama empat puluh tahun di Midian.

Allah memang akan mendidik dan membentuk orang yang Dia pilih untuk menjadi hamba-Nya. Bukan hanya dalam soal pengetahuan, terlebih dalam soal karakter sebagai hamba yang rendah hati dan lemah lembut. Maka janganlah mengeluh jika Tuhan mendidik kita dengan cara-cara dan dalam waktu yang kita tidak sukai, karena itu berarti bahwa Tuhan akan memakai kita dengan lebih efektif lagi. Dan karena itu jalanilah proses hidup dengan sabar, tekun dan setia karena dibaliknya ada perkara besar yang disediakan.

 

Bacaan Alkitab Setahun: Ayub 35-36; Wahyu 17


Renungan harian lainnya