TUHAN MAMPU MENGUBAHKAN
Bacaan: Yesaya 61:1-11
Kunci Sukses:
Dia mampu mengubah semua pergumulan menjadi kebaikan dalam hidup kita. Bagian kita adalah percaya pada proses-Nya.
Memperdalam Akar Iman:
Untuk mengaruniakan kepada mereka perhiasan kepala ganti abu, minyak untuk pesta ganti kain kabung, nyanyian puji-pujian ganti semangat yang pudar, supaya orang menyebutkan mereka “pohon tarbantin kebenaran”, “tanaman TUHAN” untuk memperlihatkan keagungan-Nya. Yesaya 61:3
Ketika mengalami terpaan badai permasalahan atau kegagalan, kebanyakan orang cenderung berputus asa dan menyerah kalah pada keadaan. Mereka berpikir masalah atau kegagalan sebagai akhir dari segalanya. Kita lupa bahwa Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan Yang Mahakuasa, Sang Pembuat Mujizat, yang sanggup mengubah kegagalan menjadi keberhasilan, kehancuran menjadi pengharapan, mengubah yang buruk menjadi baik, mengubah ratapan menjadi tari-tarian.
Ayat nas yang kita baca menyatakan bahwa Tuhan mengaruniakan perhiasan kepala ganti abu, minyak untuk pesta ganti kain kabung, nyanyian pujian ganti semangat yang pudar. Apa yang bagi manusia kegagalan, hancur lebur, menyedihkan, mendatangkan duka, atau mungkin dianggap seperti nasi yang sudah menjadi bubur, bagi Tuhan tak ada yang tak mungkin, Dia sanggup memberikan harapan baru. Hal ini seharusnya mendorong kita tetap bersemangat dalam menjalani hidup, tak perlu menyerah kalah pada masalah. Layaknya seorang penjunan: “Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya.” (Yeremia 18:4). Tuhan akan membenahi dan membereskan semua permasalahan anak-anak-Nya.
Namun Tuhan menginginkan kerja sama kita. Bagian kita adalah tunduk sepenuhnya pada proses Tuhan! Kalau kita menyerah itu artinya kita membatasi kerja Tuhan dan menolak campur tangan-Nya. Ayub, orang saleh, jujur, takut akan Tuhan dan menjauhi segala kejahatan, namun diizinkan Tuhan mengalami masalah, bahkan masalah yang sungguh teramat berat. Beratnya masalah yang dialami Ayub sepertinya menjadi akhir dari segalanya, mustahil untuk bisa pulih. Andai Ayub langsung menyerah pada keadaan, ia takkan pernah melihat perkara-perkara besar dinyatakan. Ayub belajar tunduk pada proses: “Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas” (Ayub 23:10), sampai akhirnya Tuhan memulihkan dan memberkatinya dua kali lipat. Mari kita percaya pada-Nya yang sanggup mengubah situasi hidup kita. Amin.
Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 11-12; Mazmur 67
****
Renungan harian lainnya
ALLAH BERTINDAK DALAM KELEMAHAN KITA
January 24, 2025
DOA SEBAGAI GAYA HIDUP
January 23, 2025
TETAP PERCAYA KEPADA YESUS
January 22, 2025