TUHAN ITU SETIA
Bacaan: 2 Tawarikh 13:1-14:1
Kunci Sukses:
Kesetiaan Tuhan terhadap umat-Nya tidak terukur dan tidak bisa dibandingkan dengan ketaatan dan kebaikan kita.
Memperdalam Akar Iman:
Demikianlah orang Israel ditundukkan pada waktu itu, sedang orang Yehuda menjadi kokoh, karena mereka mengandalkan diri kepada TUHAN, Allah nenek moyang mereka. 2 Tawarikh 13:1
Abia menjadi raja Yehuda menggantikan Rehabeam, tetapi dia pun hanya memerintah selama tiga tahun. Jika kita membaca Kitab Raja-raja, kita akan menemukan bahwa Raja Abia hidup dalam dosa (lih. 1 Raj 15:3). Uniknya, perikop di dalam Kitab Tawarikh tidak mencatat satu pun dosa Raja Abia. Sebaliknya, kitab ini hanya mencatat peperangan yang dilakukannya melawan Raja Yerobeam.
Abia mengkritik Yerobeam yang berpaling dari Tuhan (ay. 4-9), tidak seperti dia dan Kerajaan Yehuda yang tetap menyembah Tuhan (ay. 10-12). Ketika dikepung oleh pasukan Yerobeam, Raja Abia beserta rakyatnya berteriak kepada Tuhan (ay. 14). Maka, Tuhan memberi kemenangan besar kepada pasukan Abia karena mereka memohon pertolongan Tuhan (ay. 15-20).
Mengapa Tuhan mau menolong Raja Abia di tengah segala dosanya? Pertama, karena tindakan Tuhan tidak bergantung pada perbuatan manusia saja. Tuhan dapat memberkati siapa saja yang dikehendaki-Nya agar kehendak-Nya yang kekal tercapai. Kedua, karena Tuhan masih mengingat Daud yang dikasihi dan diperkenan oleh-Nya. Kesetiaan Daud diperhitungkan sampai kepada keturunannya. Sekalipun Daud tidak sempurna, Tuhan setia memegang janji-Nya, yaitu janji bahwa Ia akan memakai keturunan Daud untuk menggenapi rencana-Nya (lih. 1Raj 15:4-5). Ketiga, karena pada saat itu Raja Abia melakukan apa yang benar, yaitu menegur Yerobeam yang menyimpang dari Tuhan, dan juga berseru kepada Tuhan dalam kesulitannya.
Allah itu setia apa pun yang terjadi. Kesetiaan Tuhan terhadap umat-Nya tidak terukur dan tidak bisa dibandingkan dengan ketaatan dan kebaikan kita. Kesetiaan Tuhan juga tidak dipengaruhi oleh ketidaksetiaan manusia. Namun, ketika kita setia, Ia akan memperhitungkan hal itu sebagai kebenaran dan Ia menghargainya.
Oleh karena itu, kita patut bersyukur karena kita memiliki Allah yang setia. Biarlah kesetiaan Tuhan menguatkan tekad kita, juga mendorong kita untuk berlaku setia kepada-Nya, dalam segala peristiwa dan setiap waktu sampai akhir hidup kita. Amin
Selamat Hari Minggu
Bacaan Alkitab Setahun: Yunus 4; Mikha 1-2; Mazmur 133-134
***
Renungan harian lainnya
MEZBAH KEHIDUPAN IBADAH KEPADA ALLAH
January 15, 2025
HIDUP DALAM KERAJAAN ALLAH
January 14, 2025
BERFOKUS PADA TUJUAN
January 13, 2025