TEGUH MENGIKUT KRISTUS DALAM KRISIS

TEGUH MENGIKUT KRISTUS DALAM KRISIS

Bacaan: Matius 26:17-35

 

Kunci Sukses:
Masa-masa krisis yang kita alami justru menjadi momen di mana ketaatan dan komitmen kita kepada Tuhan diuji.

Memperdalam Akar Iman:
Maka berkatalah Yesus kepada mereka: “Malam ini kamu semua akan tergoncang imanmu karena Aku. Sebab ada tertulis: Aku akan membunuh gembala dan kawanan domba itu akan tercerai-berai. Matius 26:31

 

Murid-murid Yesus sedang berada dalam krisis dari perjalanan hidup mereka. Setidaknya, itulah yang dapat kita rasakan dari narasi Injil Matius pada pasal ini.

Sang Guru menunjukkan tanda-tanda akan perjalanan misi terakhir-Nya di dunia yang menuju kepada penyaliban, kematian, serta kebangkitan-Nya. Nas ini mengisahkan perjamuan Paskah sebagai tradisi yang lazim pada masa itu. Momen itu seharusnya menjadi momen yang bersahaja di mana umat Israel mengingat kebesaran Tuhan yang membebaskan mereka dari perbudakan. Sayangnya, pada saat itu terjadilah ironi.

Kristus menyampaikan bahwa ada seorang murid yang akan menyerahkan-Nya (ayat 21). Dari antara para murid yang sudah sangat dekat dengan Sang Guru, ternyata ada yang tega mengkhianati-Nya. Kita tahu siapa pengkhianat itu, tetapi pada saat itu pernyataan Kristus sungguh menimbulkan kesedihan (ayat 22).

Perlu kita sadari bahwa keputusan Yudas sama sekali bukan penyebab penderitaan Kristus (ayat 24). Penderitaan itu adalah kehendak Allah bagi Anak-Nya. Tindakan Yudas adalah pilihan yang ia ambil, tetapi pilihan ini juga yang akan mendatangkan celaka.

Lalu, Kristus memberikan pernyataan yang mengejutkan. Ia kembali menegaskan penderitaan yang akan dialami-Nya. Sebagai akibatnya, iman para murid akan goncang dan mereka akan cerai-berai (ayat 31). Tetapi, penderitaan itu bukanlah akhir dari segalanya karena ada kebangkitan Kristus yang menjadi jalan keselamatan (ayat 32).

Petrus merespons dengan emosional dan menyatakan keteguhannya. Tetapi, Yesus merespons bahwa Petrus justru akan mengkhianatinya dan memang itulah yang akan terjadi (ayat 33-35).

Dari Petrus dan Yudas, kita belajar bahwa keteguhan dalam mengikut Kristus seharusnya terjadi tanpa memandang situasi. Iman teruji justru pada saat kita menghadapi krisis kehidupan. Masa-masa krisis yang kita alami justru menjadi momen di mana ketaatan dan komitmen kita kepada Tuhan diuji. Pada titik tersebut kualitas sesungguhnya dari diri kita akan terlihat. Tuhan berkati.

 

Bacaan Alkitab Setahun: Yosua 7-8; Kisah Para Rasul 19

 


Renungan harian lainnya