STATUS BARU

STATUS BARU

Bacaan: Yesaya 62:1-11

 

Kunci Sukses:
Allah selalu menjaga dan memelihara umat-Nya; Ia tidak pernah meninggalkan mereka sendiri.

 

Memperdalam Akar Iman:
Tetapi kamu akan disebut imam TUHAN dan akan dinamai pelayan Allah kita. Kamu akan menikmati kekayaan bangsa-bangsa dan akan memegahkan diri dengan segala harta benda mereka. Yesaya 61:6

 

Nabi-nabi dalam Perjanjian Lama adalah hamba Allah yang kerohaniannya lebih tinggi daripada orang-orang sezamannya. Mereka mempunyai hubungan erat dengan Allah sehingga menjadi perpanjangan tangan Allah. Salah satu tugas nabi adalah memberitakan pertobatan dan pengharapan akan adanya keselamatan. Begitu pula Nabi Yesaya. Ia tidak berdiam diri; ia terus memberitakan kabar keselamatan (ayat 1) sekalipun umat perjanjian Allah tidak setia kepada-Nya.

Nabi Yesaya tidak jemu-jemu melakukannya karena ia mengasihi jemaatnya. Ia percaya pemulihan akan terjadi di Sion. Bangsa itu tidak akan disebut lagi yang ditinggalkan suami atau yang sunyi, tetapi akan dinamai yang berkenan kepada-Ku dan negerimu yang bersuami (ayat 4). Bangsa itu akan menyandang status baru; dahulu mereka umat buangan, sekarang dipulihkan dan diselamatkan Allah. Girangnya hati Allah karena pulihnya hubungan antara bangsa Israel dengan Dia digambarkan seperti girangnya hati seorang mempelai melihat pengantin perempuannya (ayat 5). Seperti seorang suami yang melindungi istrinya.

Kasih Allah sungguh tak terbatas. Allah selalu menjaga dan memelihara umat-Nya; Ia tidak pernah meninggalkan mereka sendiri. Oleh karena itu, Nabi Yesaya giat menyerukan keselamatan dari Allah sampai menyala seperti suluh. Namun, ia juga ingin agar mereka tidak sekadar menerima keselamatan, melainkan turut serta menyerukannya sampai semua orang mendengar dan memperoleh keselamatan.

Kita telah menyandang status baru sebagai anak-anak Allah dan telah menerima keselamatan itu. Janganlah kita berdiam diri saja, tetapi hendaknya kita ikut serta menyerukan keselamatan dari Allah, sama seperti yang dilakukan oleh Yesaya. Tugas itu bukan hanya dilakukan oleh seorang nabi atau pendeta saja, tetapi juga menjadi tugas setiap umat yang percaya dan telah memperoleh keselamatan dari Allah. Tuhan Yesus memerintahkan, “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku” (lih. Mat 28:19).

 

Bacaan Alkitab Setahun: Ester 9-10; 3 Yohanes

***


Renungan harian lainnya