SIAPAKAH TUANMU?

SIAPAKAH TUANMU?

Bacaan: Roma 6:15-23 

 

Kunci Sukses:
Kehidupan yang telah ditebus menjadikan kita hamba kebenaran yang beroleh karunia Allah dan hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

Memperdalam Akar Iman:
Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal. Roma 6:22

 

Dalam kehidupan kita sebagai manusia di dunia yang telah jatuh, kita tidak pernah ditempatkan dalam posisi netral. Setiap kita harus membuat pilihan kepada siapa kita harus mengabdi! Dunia di mana kita hidup merupakan medan pertempuran.

Setiap orang memiliki tuan dalam hidupnya, yang kepadanya mereka akan menundukkan diri. Paulus menjelaskan bahwa dalam hidup ini kita dapat menjadi hamba dosa atau hamba kebenaran. Ketika kita menjadi hamba dosa, kita pasti akan dipimpin kepada kematian (ayat 16, 23a). Jikalau kita menjadi hamba kebenaran, kita pasti akan dipimpin kepada pengudusan (ayat 19, 22) dan hidup yang kekal (ayat 23b).

Hal ini bukan berarti, ketika kita hidup sebagai hamba kebenaran, kita kebal terhadap dosa. Yang terjadi adalah kita tidak lagi menjadi hamba dosa. Kehidupan yang telah ditebus menjadikan kita hamba kebenaran yang beroleh karunia Allah dan hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita (ayat 23).

Hidup sebagai hamba kebenaran harus dijalani dengan segenap hati untuk menaati pengajaran (ayat 17). Yang dimaksud adalah pengajaran yang memberitakan Kabar Baik bahwa Yesus telah mati bagi kita dan Ia telah memberikan kehidupan yang baru. Seluruh totalitas kemampuan harus dikerahkan untuk mengenal dan mentaati firman-Nya.

Hidup kekal merupakan pemberian Allah. Karena ini adalah pemberian, tidak ada jasa kita di dalamnya. Sungguh sebuah kebodohan jika kita memahami bahwa ini adalah sebuah hadiah yang diberikan dengan cuma-cuma, tetapi kemudian kita mengeluarkan uang untuk membayarnya. Yang seharusnya kita lakukan adalah menunjukkan respons ketaatan yang sepatutnya kepada Sang Pemberi hadiah tersebut. Dialah Sang Tuan yang kepada-Nya kita harus mengabdi.

Allah telah menunjukkan kasih-Nya kepada kita dengan menjadikan kita sebagai hamba kebenaran. Kita memperoleh hidup yang kekal dalam Kristus Yesus. Sudah sepatutnya rasa syukur kita terungkap melalui pengabdian yang tulus atas dasar cinta dengan segenap hati kepada Allah yang sejati. Amin.

 

Bacaan Alkitab Setahun: 2 Tawarikh 36; Ezra 1; Yakobus 3

****


Renungan harian lainnya