SABAR vs MARAH

SABAR vs MARAH

Bacaan: Amsal 14

 

Kunci Sukses:
Sikap lemah lembut adalah hikmat.

Memperdalam Akar Iman:
Orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan. Amsal 14:29

 

Antara “sabar” dan “marah” sama-sama menunjukkan emosi, tetapi memberikan dampak yang sangat berbeda. Marah adalah salah satu bentuk emosi yang negatif, jika diikuti akan membuat kita tidak bisa berpikir sehat. Ketika kita mengikuti emosi yang meledak-ledak, kita tidak sadar bahwa kita sudah mengeluarkan kata-kata yang melukai sesama yang sebenarnya tidak ingin kita lukai. Ketika emosi itu kita luapkan, kita kehilangan kontrol dan bersikap tidak santun. Sedangkan sabar adalah suatu sikap atau kemampuan mengendalikan diri menahan emosi, serta bertahan dalam situasi sulit dengan tidak mengeluh. 

Penulis kitab Amsal mempertentangkan dua pokok ini sekaligus menunjukkan dengan tegas keuntungan dan kerugian dari dua sikap ini. Dengan hikmatnya Amsal hendak menyampaikan: pertama: Sikap lemah lembut adalah hikmat. Orang baru bisa disebut memahami diri, tugas dan kepentingannya, kelemahan sifat manusianya, serta keadaan masyarakat dengan benar, apabila ia sabar, dan tahu bagaimana harus memaafkan kesalahan orang lain dan juga diri sendiri, tahu bagaimana harus menangguhkan kemarahannya dan meredamnya, sehingga tidak terpancing sampai kehilangan jiwanya sendiri. Orang yang lemah lembut dan sabar benar-benar patut disebut orang yang cerdas.

Kedua, Hawa nafsu yang tidak terkendali sama saja dengan mengungkapkan kebodohan sendiri: Siapa yang cepat marah, yang hatinya mudah tersulut oleh hasutan dan terbakar, biasanya menyangka bahwa dengan sifat ini ia telah memegahkan diri dan membuat orang lain terkagum-kagum kepadanya, padahal sebenarnya dia hanya membesarkan kebodohannya sendiri. Jadi milikilah Roh pengendalian diri supaya kita tetap sabar dalam segala situasi. Amin.

 

Bacaan Alkitab Setahun: Ulangan 21-23; Kisah Rasul 8-9

 


Renungan harian lainnya