RAJA DAN HAKIM YANG ADIL

RAJA DAN HAKIM YANG ADIL

Bacaan: Wahyu 11:15-19 

 

Kunci Sukses:
Berbuatlah adil, benar, setia, dan taat. Ingatlah bahwa Dia yang adil akan datang.

Memperdalam Akar Iman:
Lalu malaikat yang ketujuh meniup sangkakalanya, dan terdengarlah suara-suara nyaring di dalam sorga, katanya: “Pemerintahan atas dunia dipegang oleh Tuhan kita dan Dia yang diurapi-Nya, dan Ia akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.” Wahyu 11:15

 

Dunia penuh dengan kekerasan, penindasan, penganiayaan, dan ketidakadilan. Hal itu bertolak belakang dengan harapan manusia yang menghendaki keadaan yang baik, aman, tenteram, dan damai. Dalam doa Bapa kami tertulis, “Datanglah Kerajaan-Mu”. Permohonan itu berisi harapan hadirnya pemerintahan Allah yang kekal dan adil.

Penglihatan Yohanes dalam nas ini menjawab harapan gereja pada masa itu. Gereja mengalami penghambatan dan penganiayaan yang dilakukan oleh Kaisar Nero. Gereja juga menanti kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya. Ada berita kemenangan yang dikumandangkan di surga, kerajaan-kerajaan dunia menjadi milik Allah, dan Kristus Yesus akan memerintah secara mutlak sebagai raja yang berkuasa untuk selama-lamanya (ayat 15).

Allah berkuasa atas dunia yang diciptakan-Nya, dan manusia diberi tanggung jawab untuk memerintah di dunia. Pada saatnya, kekuasaan manusia akan berakhir ketika diambil oleh Allah yang berkuasa mutlak atas pemerintahan dunia.

Yohanes mendorong Gereja agar percaya bahwa Yesus Kristus, yang diurapi menjadi raja, memerintah dengan adil. Yesus adalah hakim yang adil, yang menghakimi orang-orang mati dan yang hidup sesuai perbuatan mereka di dunia. Dalam keadilan-Nya, Ia memberikan upah kepada hamba-hamba-Nya, nabi-nabi, orang-orang kudus, mereka yang takut akan nama-Nya, orang-orang kecil, dan orang-orang besar. Ia akan menghukum orang-orang yang membinasakan bumi (ayat 18). Segala ketidakadilan di dunia pasti berakhir, karena Dia yang adil akan datang memerintah dunia milik-Nya ini. Karena itu, berbuatlah adil, benar, setia, dan taat. Ingatlah bahwa Dia yang adil akan datang.

Memang tak bisa dipungkiri, bisa saja ada ketidakadilan dalam kepemimpinan yang menyebabkan kesedihan pada mereka yang dipimpin. Segala ketidakadilan harus dipertanggungjawabkan kepada Allah yang adil. Jadi, mohonlah kepada Tuhan agar kita mampu berlaku adil kepada sesama, mulai dari keluarga hingga ke lingkungan kerja kita. Tuhan berkati.

 

Bacaan Alkitab Setahun: Yehezkiel 40-41; Mazmur 113

***


Renungan harian lainnya