RAGI ORANG FARISI

Bacaan: Lukas 18:9-14
Kunci Sukses:
Jangan terjebak dalam legalistik agamawi sehingga dengan mudahnya merasa “benar” tanpa hidup dalam kebenaran.
Memperdalam Akar Iman:
“Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya.” (Matius 23:3)
“Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini.” (Lukas 18:11)
Orang-orang Farisi adalah satu kelompok keagamaan di dalam Yudaisme. Mereka memperjuangkan pengetahuan yang mendasar tentang Taurat dan tradisi para nenek moyang. Mereka menuntut penafsiran yang paling keras, terutama tentang soal-soal yang berhubungan dengan Sabat, kebersihan ritual (tahir), memfokuskan dirinya untuk belajar tentang Hukum Taurat maupun Hukum Sipil yang diberlakukan dalam masyarakat Yahudi. Seorang Farisi sering juga dirujuk sebagai para Ahli Taurat.
Orang Farisi menganggap diri mereka lebih benar karena merasa telah menjalankan perintah Allah dibandingkan semua orang, sehingga mereka tidak perlu belas kasihan dan pengampunan dari Allah (Lukas 18:9-14). Tuhan Yesus mengecam orang-orang Farisi karena mereka mengabaikan hal yg penting dalam hukum Taurat yaitu Keadilan, Belas kasihan dan Kesetiaan. Mereka lebih mementingkan hal-hal yang bersifat lahiriah (Matius 15:2), praktik yg kaku tentang hari Sabat (Matius 12:12).
Tuhan Yesus memperingatkan bahwa ragi Farisi adalah kemunafikannya (Lukas 12:1). Orang Farisi mengajarkan perintah Taurat kepada orang lain tetapi mereka sendiri tidak menyentuh beban-beban aturan dari Hukum Taurat itu (Matius 23:3-4). Umat Kristus jangan terjebak dalam legalistik agamawi sehingga dengan mudahnya merasa “benar” dan saleh tanpa menghidupi kebenaran. Seperti pada ayat nats dalam renungan ini, “Turutilah setiap perkataan yang mereka ajarkan tetapi perbuatan mereka sekali-kali jangan kamu ikuti.” Seperti bagian lain Firman Tuhan, bahwa jangan hanya menjadi pendengar melainkan harus menjadi pelaku Firman; sama halnya jangan hanya mengajarkan Firman tapi yang utama ialah melakukan Firman tersebut. Amin.
Bacaan Alkitab Setahun: Yosua 9-10; Kisah Para Rasul 20
Renungan harian lainnya

KEPERCAYAAN DALAM YESUS TIDAK SIA-SIA
April 22, 2025

LAWAN DUSTA DENGAN KEBENARAN
April 21, 2025

BANGKIT DAN MENANG
April 20, 2025