QAVAH, MENANTIKAN TUHAN

QAVAH, MENANTIKAN TUHAN

Bacaan: Yesaya 40:1-31

 

Kunci Sukses:
Ketika kita menantikan Tuhan, maka kita akan mendapat kekuatan yang baru.

Memperdalam Akar Iman:
Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah. Yeremia 40:31

 

Firman Tuhan menyampaikan agar kita selalu menanti-nantikan Tuhan. Artinya, kita perlu memiliki kesabaran, tetap berharap dan menunggu pertolongan-Nya. Memang menunggu bukanlah hal yang mudah dilakukan oleh setiap orang, namun percayalah bahwa ketika kita menantikan Tuhan, maka kita akan mendapat kekuatan yang baru. 

Kekuatan baru ini bisa merupakan hikmat Tuhan, ide segar atau jalan baru, yang akan memberikan kita keberanian untuk melangkahkan kaki ke depan. Ini akan menjadi penyemangat bagi kita untuk melanjutkan perjalanan iman kita.

Hal yang perlu diperhatikan di sini adalah, kata menanti itu tidak bersifat pasif. Ini bukanlah seperti menunggu dengan pasrah. Bukan. Kata aslinya adalah ‘QAVAH’ artinya ‘mengikatkan diri kita dengan Tuhan’. Ini tentu saja perlu usaha aktif dan perjuangan.

‘Qavah’ bukanlah berpangku tangan dan menunggu hingga Tuhan menyatakan mujizat-Nya. Namun kita mau mendisiplinkan diri untuk mencari Tuhan dan kehendak-Nya. Kita membangun persekutuan secara pribadi dengan-Nya melalui doa, penyembahan dan perenungan Firman Tuhan. Tak lupa, kita mempraktekkan kebenaran itu dalam kehidupan kita sehari-hari.   

Jadi Qavah merupakan momen di mana kita menenangkan diri sejenak dan menepi dari kebisingan dunia, kemudian memperhatikan tubuh rohani kita yang dalam keadaan kurus kering karena selama ini kurang diperhatikan. Diberi makan, dirawat hingga kuat dan sehat kembali, sehingga kita mampu berjuang lagi dalam kehidupan yang keras ini. Kekuatan dari dalam akan menjadi bekal kita menghadapi tantangan dan masalah hidup kita. Amin. Tuhan Yesus memberkati.

 

Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 16-17; Mazmur 70

****


Renungan harian lainnya