PERSEMBAHAN PARA MAJUS

PERSEMBAHAN  PARA MAJUS

Bacaan: Matius 2:1-11

 

Kunci Sukses:
Persembahan yang terbaik dimulai dari hati kita dan dilakukan dalam tindakan.

Memperdalam Akar Iman:
“Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.” (Matius 2:11)

 

Istilah Majus [Yunani: Magos] dipakai oleh Herodutus untuk satu suku bangsa Madai, yang mempunyai jabatan imam di kerajaan Persia. Tradisi Kristen di kemudian hari menganggap Orang Majus ini sebagai raja-raja berdasarkan Mazmur 72:10; Yesaya 49:7; dan Yesaya 60:3. Orang-orang Majus ini menyembah Bayi Yesus sebagai Tuhan Juruselamat dan mempersembahkan emas, kemenyan, dan mur. Persembahan ini sangat mahal. Selanjutnya, persembahan yang dibawakan oleh orang-orang Majus itu ditafsirkan sebagai simbol bagi misi dan karakter Yesus Kristus, antara lain: 

EMAS [Ibrani: ZAHAV, Yunani: KHRUSION] merupakan lambang bahwa Dia adalah Raja. Logam yang sangat berharga, melambangkan pribadi Yesus Kristus sebagai hadiah yang sangat mahal dari Allah untuk manusia. 

KEMENYAN (Ibrani: LEBONAH, Yunani: LIBANOS) adalah lambang imamat Yesus Kristus yang datang ke dunia untuk mempersembahkan seluruh hidup-Nya bagi kemuliaan Bapa di Surga dan bagi keselamatan umat manusia. 

MUR (Ibrani: MOR, Yunani: SMURNA) adalah getah yang rasanya pahit dari pohon mor tetapi baunya wangi, melambangkan penderitaan dan kematian Yesus, di mana tubuh-Nya diurapi “mur” yang wangi saat pemakaman-Nya. Juga Nikodemus datang ke situ. Dialah yang mula-mula datang waktu malam kepada Yesus. Ia membawa campuran minyak mur dengan minyak gaharu, kira-kira lima puluh kati beratnya” [Yohanes 19:39], ia membawa “mur” ini sebagai campuran dari rempah-rempah yang dipakai untuk melumuri jasad Yesus Kristus setelah mati disalib. Amin.

 

Bacaan Alkitab Setahun: Zakharia 1-3; Mazmur 141-142


Renungan harian lainnya