PERINGATAN KARENA KASIH

PERINGATAN KARENA KASIH

Bacaan: Mikha 1:1-7

 

Kunci Sukses:
Peringatan Tuhan tidak hanya ada pada zaman dulu, tetapi hingga saat ini, melalui orang-orang yang diutus-Nya, atau melalui peristiwa hidup.

Memperdalam Akar Iman:
Sebab sesungguhnya, TUHAN keluar dari tempat-Nya dan turun berjejak di atas bukit-bukit bumi. Luluhlah gunung-gunung di bawah kaki-Nya, dan lembah-lembah terbelah seperti lilin di depan api, seperti air tercurah di penurunan. Mikha 1:3-4

 

Apa jadinya jika seorang raja sudah turun tangan untuk mengatasi kekacauan dan pemberontakan yang terjadi di dalam kerajaannya? Dapat dibayangkan ia akan turun dengan penuh kekuatan amarahnya agar rakyatnya mendapatkan para pemberontak itu dan memberi hukuman yang berat.

Perikop ini berisi peringatan yang sangat keras dari Tuhan melalui Nabi Mikha kepada dua kota, yaitu Samaria di Kerajaan Israel di utara dan Yerusalem di Kerajaan Yehuda di selatan. Di kedua kota tersebut terjadi kemerosotan moral. Peringatan tersebut adalah inisiatif Allah sendiri. Allah tidak menghendaki umat-Nya berlarut-larut hidup dalam dosa.

Mikha menggambarkan Tuhan dalam kemarahan-Nya-keluar dari tempat-Nya bersemayam, menjejakkan kaki di bumi sehingga membuat terbelah dan luluh (ayat 1-4). Kota Samaria akan diluluhlantakkan hingga yang tersisa hanyalah puing-puing reruntuhan (ayat 6).

Tuhan begitu peduli dengan umat-Nya, dan kepedulian-Nya itu Ia tunjukkan dengan memberi peringatan melalui utusan-Nya. Tujuannya agar umat melakukan kebenaran seperti yang Ia kehendaki.

Peringatan Tuhan tidak hanya ada pada zaman dulu, tetapi hingga saat ini, melalui orang-orang yang diutus-Nya, atau melalui peristiwa hidup. Peringatan itu diberikan karena kasih-Nya, meski kita jatuh dalam dosa. Justru dalam keadaan kita yang berdosa itulah, mata Tuhan makin tajam terarah kepada kita dan tangan-Nya terulur demi menolong kita. Itulah kebesaran kasih Allah yang tiada taranya.

Untuk itu dibutuhkan kepekaan, keterbukaan, dan kerendahan hati untuk menerima peringatan dari Tuhan. Jangan mengeraskan hati atau berpura-pura tidak tahu; Tuhan tak akan jemu untuk terus membuat gelisah hati orang yang melakukan dosa. Bertobatlah! Peringatan-Nya datang dengan cara yang paling lembut hingga paling keras. Kita yang memilih, peringatan seperti apa yang akan datang. Jangan keraskan hati ketika Allah menegur untuk menghindarkan dan menyelamatkan kita dari penghukuman karena dosa.

 

Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 28-30; Mazmur 76-77

****


Renungan harian lainnya