Pergaulan

Pergaulan

Bacaan: Amsal 27:1-27

Kunci Sukses:
Dengan siapa kita bergaul itulah yang berpengaruh besar dalam perjalanan hidup kita.

Memperdalam Akar Iman:
“Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya.” Amsal 27:17

Adakah di antara kita yang merasa diri tidak membutuhkan orang lain dalam hidup ini? Atau mungkin ada yang berkata,  “Ah… aku tidak butuh orang lain, karena aku bisa melakukan segala sesuatu sendiri dan punya segala-galanya.” Sekecil apapun aktivitas keseharian kita akan selalu berinteraksi dengan orang-orang di dekat kita. Di lingkungan tempat tinggal, kita mempunyai tetangga; di sekolah, kita menghabiskan banyak waktu dengan teman sekelas untuk belajar dan berdiskusi, di tempat pekerjaan ada rekan-rekan kerja yang bekerja sama, bahkan di gereja pun kita membangun persekutuan yang erat dengan saudara-saudara seiman lainnya.

Ayat nas di atas artinya pembentukan atau pematangan pribadi seseorang itu sangat ditentukan oleh kerelaannya ‘digosok dan digesek’ oleh orang lain. Dengan persekutuan dengan sesamanya seseorang akan mengalami penajaman-penajaman sebagai proses. Jadi penajam-penajam kita itu bukanlah dari orang yang jauh, melainkan dari orang-orang yang berada di sekitar kita. Karena itu “Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang.” (Amsal 13:20). Dengan siapa kita bergaul itulah yang berpengaruh besar dalam perjalanan hidup kita. Rasul Paulus pun mengingatkan kita, “Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.” (1 Kor 15:33). Sydney Smith mengatakan, “Hidup ini harus diisi dengan banyak persahabatan. Mengasihi dan dikasihi adalah kebahagiaan terbesar dalam kehidupan.” Kehadiran orang lain dalam hidup kita, entah itu teman atau sahabat adalah sangat penting.

Jika kita rindu memiliki seseorang untuk kita jadikan sebagai sahabat, kita harus benar-benar selektif, sebab seorang sahabat bukanlah sekedar teman biasa. Perjumpaan dengan seorang sahabat bukanlah suatu hal yang secara kebetulan, namun merupakan suatu proses yang penuh pertimbangan, dan hal itu membutuhkan waktu yang tidak singkat.

 

Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 1-2; Mazmur 62


Renungan harian lainnya