PENTINGNYA KASIH YANG SEMULA

PENTINGNYA KASIH YANG SEMULA

Bacaan: Wahyu 2:1-7

 

Kunci Sukses:
Memelihara kasih yang semula

Memperdalam Akar Iman:
Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. Wahyu 2:4

 

Kota Efesus dikenal dengan Lumen Asia atau cahaya Asia, pada abad pertama disebut pintu gerbang para martir karena biasanya seseorang yang mau dieksekusi menuju Roma, pintu gerbangnya adalah Efesus dan ayat diatas ditujukan bagi jemaat yg ada di Efesus, jemaat yang begitu giat, begitu tekun dan rela menderita karena nama Tuhan. 

Yang menjadi pertanyaan bagaimana mungkin jemaat yang begitu giat dalam melayani Tuhan, bisa mendapat teguran yang sangat keras, dalam ayat 5, Tuhan berkata “Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau jatuh!” jawabannya ada di ayat 4 bahwa mereka telah meninggalkan kasih mereka yang semula, kasih semulah adalah kasih yang  hangat menggetarkan serta bersifat spontan jauh dari sikap pura-pura, kasih yang menggelora. Kasih dalam bahasa Ibrani “AHAVAH”, selalu melibatkan pikiran, jiwa sekaligus gairah fisik (TESHUQAH = passion), passion lazim diartikan sebagai pekerjaan yang dilakukan namun tidak berharap imbalan karena mereka melakukanya atas dasar cita dan suka, ini yang Tuhan katakan hilang dari jemaaat Efesus, mereka giat dalam pekerjaan Tuhan tapi mereka kehilangan passion, ini dikatakan kejatuhan yang terdalam sebab walaupun mereka sibuk melayani tapi hati mereka dingin terhadap Tuhan.

Mungkin hari ini kita berkata bahwa kita tidak mempunyai dosa yang besar dalam hidup kita, hidup kita baik-baik saja tetapi jika kita kehilangan kasih yang mula-mula hati kita mulai dingin terhadap Tuhan, maka sesungguhnya kita telah jatuh! Ketika hati kita telah dingin terhadap Tuhan maka pelayanan hanya bersifat profesional sekedar rutinitas, sekedar memenuhi tugas kita, kalau kita ada diposisi itu, ingat alkitab berkata “Bertobatlah dan lakukan lagi apa yang semulah engkau lakukan yaitu mengasihi Tuhan dengan kasih yang semula, kasih yang begitu bergairah terhadap Tuhan, Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan segenap jiwamu dan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. (Markus 12:30). Tuhan Yesus Memberkati

 

Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 52-53; Mazmur 54


Renungan harian lainnya