PENGHAKIMAN DAN KESAKSIAN HIDUP

Bacaan: Wahyu 9:1-12
Kunci Sukses:
Tetap setia bersaksi bersama umat-Nya, menjadi tanda kehadiran Allah di tengah dunia.
Memperdalam Akar Iman:
Lalu malaikat yang kelima meniup sangkakalanya, dan aku melihat sebuah bintang yang jatuh dari langit ke atas bumi, dan kepadanya diberikan anak kunci lobang jurang maut. Wahyu 9:1
Kitab Wahyu berbicara soal kengerian hukuman Tuhan yang menyertai bunyi sangkakala perang. Dalam bagian ini, hukuman yang dikisahkan melibatkan belalang yang: menyiksa seperti kalajengking (ayat 5), berderap seperti kuda perang (ayat 7, 9), dan bergigi seperti gigi singa (ayat 8), dan yang bernama Abadon/Apolion, yaitu kehancuran (ayat 11).
Belalang bukan hanya menghancurkan tanaman, tetapi juga terkait dengan bahaya kelaparan. Namun, serangan belalang yang digambarkan di sini mirip serangan militer, dengan dada belalang seperti baju zirah dan sayap mereka seperti kereta kuda perang (ayat 9). Mungkinkah terkait serangan raja-raja dari Timur (ayat 16:12)? Kata apolion (kehancuran) mungkin berhubungan juga dengan permainan kata yang mirip dengan Apollo, dewa matahari Romawi.
Kedahsyatan hukuman Tuhan sering digambarkan setara dengan kejahatan yang dihancurkan itu, karena Allah itu adil. Namun, penghakiman hukuman Allah tidak menjamin terjadinya pertobatan. Seperti tulah-tulah yang melanda Mesir, bukannya membuat Firaun bertobat, tetapi malah mengeraskan hati melawan Tuhan. Akibatnya, hukuman makin menghunjam Mesir dan menyatakan keadilan Tuhan.
Dunia modern sering beranggapan bahwa kalau kita punya sistem hukum yang sempurna, maka masyarakat akan menjadi baik. Optimisme itu sering salah arah. Dalam banyak kasus, hukuman justru tidak menghasilkan pertobatan.
Dalam kitabnya, Yohanes bercerita juga soal kesaksian (martir) dari umat yang telah diselamatkan oleh Anak Domba (lih. Why 14). Di tengah cawan hukuman yang ditumpahkan, penting untuk kita mengingat tanda atau meterai siapa yang tampak di dahi kita. Semua orang sebenarnya memakai tanda tertentu, pertanyaannya, kita ada di pihak yang mana?
Di tengah hukuman penghakiman Allah yang terjadi pada waktu-Nya, mari kita setia bersaksi bersama umat-Nya, menjadi tanda kehadiran Allah di tengah dunia. Tuhan berkati
Bacaan Alkitab Setahun: Yehezkiel 27-28; Mazmur 106
Renungan harian lainnya

ALLAH ITU KASIH
February 19, 2025

HATI YANG RAJIN
February 18, 2025

HIDUP SESUAI KEHENDAK TUHAN
February 17, 2025