PANDANGLAH KEPADA YESUS
Bacaan: Matius 27:32-56
Kunci Sukses:
Melalui kematian-Nya kita ditebus dan diperdamaikan dengan Allah.
Memperdalam Akar Iman:
Kepala pasukan dan prajurit-prajuritnya yang menjaga Yesus menjadi sangat takut ketika mereka melihat gempa bumi dan apa yang telah terjadi, lalu berkata: “Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah.” Matius 27:54
Dalam teologi kemakmuran, orang Kristen tidak akan hidup menderita. Ajaran ini telah menghipnotis dan melemahkan iman banyak orang Kristen. Ketika kita sedang berputus asa, teologi ini mengajarkan bahwa dengan mengikut Yesus kita akan selalu hidup makmur dan bahagia, seakan-akan Yesus sendiri tidak pernah menderita.
Pandanglah kepada Yesus. Penderitaan-Nya menjadi makin dahsyat saat Ia berada di atas kayu salib. Ketika Ia tergantung, ejekan dan hujatan datang dari orang-orang yang lewat (ayat 39-40), para pemuka agama (ayat 41-43), dan bahkan penyamun yang sudah selayaknya mendapatkan hukuman (ayat 44). Puncak dari penderitaan-Nya terdengar dalam suara nyaring ketika Ia berseru: “Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” (ayat 46).
Penderitaan Yesus bukan suatu kecelakaan dalam sejarah atau suatu kesenangan aneh yang Ia cari. Ia rela mengalami penyiksaan karena itulah jalan yang harus ditempuh untuk menyelesaikan misi-Nya.
Orang-orang Yahudi melihat Mesias hanya sebagai pahlawan yang kuat, tetapi Yesus menunjukkan bahwa Mesias adalah Pribadi yang rela menderita. Mereka mengira bahwa Yesus akan turun untuk membuktikan kuasa-Nya. Tetapi, justru karena Ia tidak turun dan rela disalibkan, Ia membuktikan diri-Nya sebagai Sang Juru Selamat dan kita dapat percaya kepada-Nya.
Yesus menjalani penderitaan karena dosa yang telah kita lakukan. Dia menanggung segala derita yang amat berat itu untuk menggantikan kita. Seharusnya kitalah yang menerima umpatan, siksaan, bahkan kematian. Namun, melalui kematian-Nya kita ditebus dan diperdamaikan dengan Allah.
Penderitaan yang kita lalui di dunia ini tidak sebanding dengan apa yang telah Ia lalui. Ia telah melayani dan menderita dengan taat sepenuhnya kepada kehendak Bapa. Maka, demikian juga dengan kita yang kini menjadi pengikut-Nya. Dalam penderitaan yang sedang kita alami hari ini, mari kita terus memandang kepada Yesus agar kita tidak putus asa dan takluk oleh penderitaan, tetapi mampu menyelesaikan misi kita sebagai orang Kristen di dunia ini. Tuhan berkati.
Bacaan Alkitab Setahun: Yosua 13-14; Kisah Para Rasul 22
****
Renungan harian lainnya
KEYAKINAN ANAK KECIL
December 07, 2024
BUKU MANUAL
December 06, 2024
HIDUP DENGAN RASA SYUKUR
December 05, 2024