MURAH HATI

MURAH HATI

Bacaan: Matius 20:1-16 

 

Kunci Sukses:
Ia adalah Allah yang murah hati, dan oleh karena itu, Ia dapat menerima siapa saja di dalam Kerajaan-Nya sesuai dengan kemurahan hati-Nya.

Memperdalam Akar Iman:
Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati? Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir.” Matius 20:15-16

 

Dalam pidatonya ketika menerima penghargaan Nobel, Ibu Teresa bertutur tentang seorang lelaki yang datang kepadanya meminta bantuan. Ia memberikan beras kepada lelaki itu. Ketika lelaki itu pulang, dia melihat tetangganya yang tak punya beras, lalu membagikan beras itu. Ibu Teresa bertanya, mengapa ia membagi beras itu kepada tetangganya? Lelaki itu menjawab, sebab tetangganya tak punya beras, sementara ia punya, jadi ia berbagi. Itulah murah hati.

Melanjutkan pengajaran-Nya tentang perbuatan baik, Yesus memberikan sebuah perumpamaan tentang pekerja kebun anggur untuk menjelaskan prinsip yang berlaku di dalam Kerajaan Allah. Yesus menunjukkan keutamaan atau mutu hidup yang harus dimiliki oleh mereka yang ingin menjadi bagian dari Kerajaan Allah (ayat 2-16).

Ini bukan perkara mudah, sebab sangat terkait dengan sifat dasar setiap orang, yakni ego atau keangkuhan. Dalam hal ini benarlah apa yang dikatakan oleh orang-orang bijak: musuh utama dari setiap orang adalah dirinya sendiri.

Prinsip utama dari Kerajaan Allah adalah kemurahan hati. Ia adalah Allah yang murah hati, dan oleh karena itu, Ia dapat menerima siapa saja di dalam Kerajaan-Nya sesuai dengan kemurahan hati-Nya. Murah hati, pada gilirannya, harus menjadi mutu hidup dari setiap orang yang menjadi pengikut Kristus, serta sudah menerima jaminan keselamatan kekal.

Sikap murah hati ini harus dimunculkan dalam seluruh perilaku hidup keseharian umat Tuhan, bukan agar dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah; sebaliknya, justru karena sudah dijamin masuk ke dalam Kerajaan-Nya. Allah dengan tidak memandang apa dan siapa kita, menyatakan kemurahan-Nya melalui Yesus Kristus dan Roh Kudus. Dia memberi kita keselamatan dan berbagai karunia rohani.

Ada banyak hal yang dapat kita lakukan untuk mewujudkan sikap murah hati dalam kehidupan kita saat ini. Satu di antaranya adalah kesediaan untuk menerima setiap orang apa adanya, memperlakukan mereka sebagai sesama manusia, dan memberi apa yang diperlukan.

 

Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 47-48; Mazmur 51

****

Happy Sunday


Renungan harian lainnya