MENUNGGANGI HAL BAIK
Bacaan: Markus 11:15-16
Kunci Sukses:
Tuhan tidak berkenan pada semua tindakan yang menjadikan hal-hal baik sebagai alat untuk melakukan hal-hal tidak baik.
Memperdalam Akar Iman:
“Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah Bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, · dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?” (1 Korintus 6:19)
Markus 11:15-16, “Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerusalem. Sesudah Yesus masuk ke Bait Allah, mulailah la mengusir orang-orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Meja–meja penukar uang dan bangku- bangku pedagang merpati dibalikkan-Nya, dan la tidak memperbolehkan orang membawa barang–barang melintasi halaman Bait Allah.”
Sebenarnya, ketentuan tentang korban dan persembahan di Bait Suci telah ada dalam Perjanjian Lama. Namun, elite agama Yahudi memperumit pelaksanaannya hingga orang terpaksa membeli (dengan harga mahal) hewan korban dan koin persembahan di kios-kios yang dikuasai oleh elite itu. Mereka menjadikan masyarakat sebagai objek keserakahan, dan Bait Suci serta peribadatan di sana sebagai alat untuk memeras sesama. Sebab itulah, Tuhan amat sangat murka.
Apa yang kita lihat pada tindakan Tuhan itu? Dengan tindakan itu, Tuhan terutama hendak mengembalikan Bait Suci pada status dan fungsi semestinya: Rumah Doa. Dengan tindakan itu juga, Tuhan hendak menghentikan praktik-praktik yang menjadikan masyarakat sebagai sapi perah. Tindakan Tuhan itu adalah penolakan atas segala hal yang menjadikan sesama sebagai objek kepentingan egoistis.
Bait suci dan peribadatan adalah representasi hal-hal baik dalam arti luas. Tindakan Tuhan menunjukkan betapa Tuhan marah karena orang menunggangi hal-hal baik untuk tujuan-tujuan yang sama sekali tak baik, Tuhan amat sangat tidak berkenan pada semua tindakan yang menjadikan hal-hal baik sebagai alat untuk melakukan hal-hal tidak baik. Sampai hari ini pun, tindakan menunggangi hal baik untuk tujuan tidak baik ternyata masih ada. Kemarahan Tuhan di atas adalah kode keras agar orang tidak menunggangi hal baik demi tujuan tak baik apa pun itu, agar orang tidak memakai hal-hal mulia sebagai kendaraan bagi motivasi jahat atau hina. Amin.
Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 5-6; Mazmur 64
Renungan harian lainnya
HIDUP DENGAN RASA SYUKUR
December 05, 2024
TUHAN PEMBERI KEADILAN
December 04, 2024
TETAPLAH TENANG DI TENGAH BADAI
December 03, 2024