MENJAGA PERKATAAN

MENJAGA PERKATAAN

Bacaan: Kolose 4:1-6

 

Kunci Sukses:
Perkataan yang baik dapat menguaTkan, membangun dan memberkati orang lain.

Memperdalam Akar Iman:
Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang. Kolose 4:6

 

Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita agar berhati-hati dengan mulut dan ucapan kita, karena kekuatan dari perkataan sangat luar biasa.  Apalagi kita sebagai anak-anak Tuhan harus bisa menjadi teladan bagi orang-orang di luar Tuhan termasuk dalam ucapan mulut kita. “Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.” (1 Timotius 4:12b).

 

Banyak orang Kristen yang ketika berada di luar gereja tidak bisa menguasai mulutnya, masih suka mengumpat, berkata-kata kasar, jorok, membicarakan kelemahan/kekurangan orang lain (gosip) dan sebagainya. Dalam Amsal 20:19 dikatakan, “Siapa mengumpat, membuka rahasia, sebab itu janganlah engkau bergaul dengan orang yang bocor mulut.” Ada banyak orang yang beroleh kekuatan dan dibangkitkan semangat hidupnya akibat mendengarkan perkataan dari orang lain. Sebaliknya ada pula yang menjadi terluka, hancur, frustasi dan putus asa oleh karena terbunuh oleh perkataan yang disampaikan oleh orang lain. 

Bagaimana seharusnya perkataan orang Kristen? 

  1. Perkataan penuh kasih. Artinya suatu perkataan yang penuh dengan keramahan dan didasari oleh kasih setelah terlebih dahulu dipertimbangkan dengan matang, sehingga orang lain yang mendengarnya dibangun, dikuatkan, dihibur serta didorong ke arah yang lebih baik. Karena itu, “Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.” (Efesus 4:29).
  2. Perkataan yang menyampaikan firman. Tertulis: “Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Allah;” (1 Petrus 4:11a). Ini bukan berarti kita menggurui atau sok pintar, tetapi perkataan kita hendaknya sesuai dengan firman Tuhan, bermuatan kesaksian dan nasihat sehingga orang yang mendengarnya diberkati. Amin

 

Bacaan Alkitab Setahun: Kidung Agung 8; Yesaya 1; Mazmur 26

 


Renungan harian lainnya