MENGHADAPI KEFANAAN HIDUP

MENGHADAPI KEFANAAN HIDUP

Bacaan: Pengkhotbah 1:1-11

 

Kunci Sukses:
Hidup hanya setarikan nafas, marilah bersama mempersiapkan diri untuk menyongsong kehidupan yang akan datang dalam kekekalah bersama Bapa di Sorga

Memperdalam Akar Iman:
Keturunan yang satu pergi dan keturunan yang lain datang, tetapi bumi tetap ada. Matahari terbit, matahari terbenam, lalu terburu-buru menuju tempat ia terbitnya kembali. Pengkhotbah 1:4-5

 

Kitab Pengkhotbah banyak berbicara tentang dinamika kehidupan, orang yang sebelumnya berada diatas tiba-tiba berada dibawah, seperti roda berputar, kehidupan tidak selalu mujur dan bahagia, seringkali orang-orang menghadapi kemalangan, setiap orang pasti mengalami masalah dalam hidupnya hanya saja berbeda-beda masalahnya, ada yang mengalami masalah dalam pendidikan, keuangan, keluarga dan berbagai macam masalah yang lain-lain.

Orang-orang yang suka pamer kebahagiaan di media sosialnya, bisa jadi mereka sedang menutupi duka atau hal-hal yang tidak sempurna yang mereka rasakan dihidupnya, itulah dinamika kehidupan yang banyak dipoles wajah luarnya tetapi di dalamnya tetap kelam. Ketika cobaan dalam hidup seperti datang bertubi-tubi jangan menyerah, kita bisa belajar dari kegagalan, hidup tidak selamanya baik, kadang kita berada diatas, kadang berada dibawah, ingatlah ini semua merupakan siklus yang tak terelakkan dan merupakan proses pendewasaan, pelajaran hidup di sekolah, kehidupan ini terus-menerus ada sampai seseorang meninggalkan dunia ini, hidup ini fana, hanya sementara, segala sesuatu akan lenyap, hilang atau rusak pada waktunya. 

Raja Salomo di masa tuanya merasa waktunya akan segera tiba maka dia mempersiapkan saat di mana dia menghadap sang pencipta, “Keturunan yang satu pergi dan keturunan yang lain datang, tetapi bumi tetap ada. Matahari terbit, matahari terbenam, lalu terburu-buru menuju tempat ia terbitnya kembali.” Kematian adalah sesuatu yang tidak terhindarkan dan akan dialami semua orang, satu generasi pergi (ay. 4) bumi tetap ada. Kepergian satu generasi sangat berarti bagi setiap orang dari sudut pandang masin-masing, semua akan mati tak perlu gentar menghadapi panggilan-Nya sebagai awal kekekalan kita, Pengkhotbah 3:11, semua indah pada waktunya, Ia memberikan kekekalan artinya hidup tidak berhenti di liang kubur, ada kehidupanyang baru, semua orang mati akan dibangkitkan (Kisah Para Rasul 24:15) dan setiap orang akan mempertanggung jawabkan hidupnya dihadapan Allah yang Kudus, akan ada penghakiman (Ibrani 10:27) maka: 1) Isilah hidupmu yang sudah ditebus ini dengan kebaikan karena bagaimanapun kita akan mempertanggungjawabkan apa yang kita lakukan di dunia ini, wujudkan kasih Kristus kepada sesama bukan sekedar di mulut, kasih yang menyentuh, kasih yang berperilaku, yang memberi bukti bagi orang-orang disekitar kita, 2). Kerjakan amanat agung (Matius 28:19), memberi kesaksian bahwa kita orang-orang yang telah ditebus kepada orang-orang yang belum mengenal Kristus.

Hidup hanya setarikan nafas maka marilah kita bersama mempersiapkan diri untuk menyongsong kehidupan yang akan datang dalam kekekalah bersama Bapa di Sorga, BARUKH DAYAN HAEMET (Terpujilah TUHAN, Sang Hakim yang Adil) Amin.

 

Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 23-24; Mazmur 11

****


Renungan harian lainnya