MENGENDALIKAN KEMARAHAN

Bacaan: Ester 3
Kunci Sukses:
Berdoalah agar Tuhan mendamaikan hati kita sehingga kita mampu mengendalikan kemarahan
Memperdalam Akar Iman:
Ketika Haman melihat, bahwa Mordekhai tidak berlutut dan sujud kepadanya, maka sangat panaslah hati Haman. Ester 3:5
Marah adalah perasaan yang wajar dalam diri manusia. Namun, kemarahan yang tidak terkendali sangat berbahaya. Contohnya, Haman. Ia marah karena diperlakukan tidak sesuai keinginannya oleh Mordekhai (ay 3-5). Bukannya menghukum Mordekhai saja, ia malah hendak memusnahkan semua orang Yahudi di kerajaan Ahasyweros (ay 6). Ia merancang pogrom (pembunuhan besar-besaran terhadap orang Yahudi) selama setahun (ay 7). Dengan strategi jitu, ia mendapat izin raja (ay 8-11) dan dukungan kerajaan (ay 12-15). Artinya, kemarahan Haman memunculkan rencana pemusnahan secara terstruktur, sistematis, dan masif.
Haman adalah keturunan Agag (ay 1), raja Amalek, musuh orang Israel (bdk. Kel 17:8-16). Agag ditaklukkan oleh Raja Saul dan dibunuh oleh Samuel (lih. 1 Sam 15). Sementara itu, Mordekhai berasal dari suku Benyamin (suku Saul) dan ia adalah keturunan Kish (ayah Saul). Haman memandang Mordekhai sebagai orang Yahudi (ay 4-6), sehingga ia meluapkan kemarahannya terhadap bangsa Yahudi.
Ada banyak kisah tentang kemarahan yang dicatat dalam Alkitab. Karena marah, Esau ingin membunuh Yakub (lih. Kej 27:42); Saul berniat membunuh Daud (lih. 1Sam 18:8-11); Ahasyweros menurunkan Wasti (lih. Est 1:20). Karena marah, Herodes memerintahkan pembunuhan atas semua anak berusia dua tahun ke bawah di Betlehem dan sekitarnya (lih. Mat 2:16). Karena marah, orang-orang di rumah ibadah ingin melemparkan Yesus dari tebing (lih. Luk 4:28-29).
Begitulah kemarahan yang tidak terkendali: kalap, fatal, dan mengaburkan objektivitas seseorang. Seperti yang ditulis pemazmur, “Marah dan panas hati hanya membawa kepada kejahatan” (lih. Mzm 37:8; bdk. Ef 4:26).
Apakah ada kemarahan yang tersembunyi dalam diri kita saat ini? Apakah kemarahan itu telah membuat kita lupa diri dan mendorong kita melakukan kejahatan? Jika ya, segeralah insaf. Dosa sudah menghadang di depan mata. Mintalah pengampunan dari Allah. Berdoalah agar Tuhan mendamaikan hati kita sehingga kita mampu mengendalikan kemarahan. Amin
Bacaan Alkitab Setahun: Nehemia 9-10; 2 Petrus 3
****
Renungan harian lainnya

DAPAT DIPERCAYA
February 09, 2025

HAJARAN YANG MEMULIHKAN
February 08, 2025

MENANG BERSAMA TUHAN
February 07, 2025