MENGAPA HARUS MENGASIHI SESAMA?
Bacaan: Matius 22:39
Kunci Sukses:
Mengasihi Tuhan tidak bisa dipisahkan dengan mengasihi sesama manusia
Memperdalam Akar Iman:
“Dan hukum yang kedua, yang sama seperti itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” (Matius 22: 39)
Ayat di atas merupakan jawaban atas pertanyaan seorang ahli Taurat yang mempertanyakan tentang manakah yang terutama dalam hukum Taurat? Tuhan Yesus menjawab bahwa yang terutama adalah mengasihi Tuhan dengan segenap hatimu dan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Namun tidak hanya berhenti sampai di situ, karena Yesus berkata bahwa ada hukum yang kedua yang sama dengan itu yaitu mengasihi sesama manusia. Jadi dalam konteks ini, jelas bahwa mengasihi Tuhan tidak bisa dipisahkan dengan mengasihi sesama manusia karena Tuhan Yesus dengan tegas berkata bahwa “Dan hukum yang kedua yang sama dengan itu”. Kata sama artinya tidak bisa dibedakan, setara, sama, sebanding. Itulah sebabnya dalam kitab Keluaran 21:12-36, dituliskan peraturan tentang jaminan nyawa sesama manusia, Tuhan sangat menghargai manusia karena manusia adalah gambar Allah. Dalam Keluaran 20:13 “Jangan membunuh“, ini adalah perintah yang harus ditaati karena itu adalah penghargaan terhadap kemanusiaan.
Lalu mengapa kita harus mengasihi sesama manusia? Jawabannya adalah karena itu merupakan perintah Tuhan. Kasih merupakan sifat Allah, “setiap orang yang membenci saudaranya, ia adalah pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada pembunuh yang memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya” (1 Yohanes 3:15). Jadi jelas di sini bahwa membenci sama dengan membunuh. Mengapa terjadi pembunuhan, yaitu karena tidak saling mengasihi. Pertanyaannya, berapa banyak dari kita yang tanpa sadar telah melakukan pembunuhan terhadap sesama lewat kata-kata, dan tindakan-tindakan yang membuat sesama kita tersakiti? Kita melakukan pembunuhan karakter lewat kata-kata makian, cemohan terhadap sesama. Kita boleh marah, itu manusiawi, tapi pada saat kita marah jangan sampai mengeluarkan kata-kata yang membuat sesama kita terluka, jangan karena amarah yang memuncak sehingga kita mengingat semua kesalahan sesama kita yang sebetulnya telah lama terselesaikan. Kalau hari ini kita masih menyimpan kebencian kepada orang lain, pada saat membaca renungan ini jangan tunda untuk mengampuni. Anda bisa mendatangi orang yang Anda benci atau Anda bisa menghubunginya dan minta maaf terlepas dari siapa yang salah atau siapa yang benar. Sebab sebagai anak Tuhan sudah selayaknya kita bisa mengampuni sesama manusia; ini sebagai bukti kita mengasihi dan mengasihi sesama seperti kita mengasihi Tuhan. Amin.
Bacaan Alkitab Setahun: Ayub 22-24; Wahyu 10-11
Renungan harian lainnya
PEMURNIAN DARI TUHAN
September 20, 2024
HATI YANG SIAP
September 19, 2024
BERKAS GANDUM YANG BERISI
September 18, 2024