MENERIMA KRITIK

MENERIMA KRITIK

Bacaan: Galatia 2:11-14

 

Kunci Sukses:
Memiliki hati yang besar untuk menerima kritik dengan lapang dada.

Memperdalam Akar Iman:
Tetapi waktu Kefas datang ke Antiokhia, aku berterang-terang menentangnya, sebab ia salah. Galatia 2:11

 

Sungguh tidak mudah menerima kritik dengan lapang dada. Kritik, terutama yang tajam, acap kali kita hayati sebagai serangan terhadap pribadi kita. Kita mungkin serta-merta mempertahankan diri dan membantah tuduhan kritik tersebut. Rasa tidak suka dapat terarah kepada pribadi yang mengkritik dan mendorong kita untuk menyerang balik. Padahal mungkin saja ada kebenaran yang tidak terbantahkan yang ingin disampaikan. Bahkan banyak kritik yang amat bermanfaat untuk memperbaiki hidup kita, juga untuk kebaikan jemaat.

Rasul Petrus mendapatkan kritik yang pedas dan terang-terangan dari rekannya, Paulus. Kritik itu pun disampaikan di depan umum, lalu diulang kembali sebagai tulisan di suratnya yang ditujukan kepada jemaat Galatia. Paulus mempersoalkan perilaku Petrus yang munafik, sebuah tuduhan yang berat. Penyebabnya, Petrus menunjukkan persahabatannya dengan orang-orang yang tidak bersunat dengan makan bersama mereka. Namun ketika orang Yahudi datang, Petrus menjauh supaya tidak dipandang buruk oleh mereka. Paulus mengangkat persoalan ini karena ingin orang percaya menyadari tentang tidak adanya perbedaan antara orang Yahudi dengan orang bangsa lain yang telah ada di dalam Kristus.

Bersyukur bahwa Petrus menerima teguran Paulus. Jemaat tidak terpecah. Mereka pun memperoleh pandangan yang tepat dan sama tentang masalah sunat dan tidak lagi mempermasalahkan perbedaan suku dalam jemaat. Keteladanan Petrus patut kita ikuti. Mari belajar untuk menerima kritik dengan lapang dada tanpa sakit hati dan kemarahan. Sebaliknya bagi yang ingin memberikan kritik, sampaikanlah dengan kasih bukan dengan kebencian, dengan maksud untuk membangun, bukan untuk menjatuhkan.

 

Bacaan Alkitab Setahun: Hosea 1-3; Mazmur 119:121-144

****


Renungan harian lainnya