Mencerminkan Kekudusan

Mencerminkan Kekudusan

Bacaan: Amsal 12

Kunci sukses:
Mari kita menjadi umat yang jujur dan mencerminkan kekudusan Tuhan sehingga hidup kita dipakai oleh Tuhan untuk menjadi saksi-Nya.

Memperdalam akar iman:
“Orang yang dusta bibirnya adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi orang yang berlaku setia dikenan-Nya.” Amsal 12:22

 

Majalah Woman’s Day membuat survei kepada lebih dari 2000 orang untuk memberikan opini seberapa jujur diri mereka. Ketika ditanya, “Seberapa jujurkah Anda?” 48 persen mengatakan sangat jujur, 50 persen menyatakan agak jujur, dan 2 persen dengan jujur mengakui tidak terlalu jujur. 

Dari lebih 2000 orang mengaku bahwa 68 persen mengakui bahwa mereka menggunakan perlengkapan kantor untuk keperluan pribadi. Dan 40 persen mengakui bahwa mereka akan mencurangi pajak mereka jika tahu bahwa tidak akan tertangkap. 

Hal ini sama seperti Ananias dan Safira, mereka pasti berpikir bahwa tidak akan ada yang tahu kalau mereka tidak jujur (Kisah Para Rasul 5:1-11). Namun faktanya jauh dari harapan mereka saat Petrus bertemu dengan keduanya dalam waktu yang berbeda dan mengungkap bahwa mereka berbohong di hadapan Roh Kudus. Secara mendadak mereka tewas di depan Petrus. 

Tuhan merindukan agar umat-Nya kudus sehingga Ia bisa memakai umat-Nya untuk menjadi teladan bagi orang yang belum mengenal-Nya. Seperti yang dinyatakan oleh seorang ahli Alkitab G. Chambel Morgan, “Gereja yang kudus adalah gereja yang penuh kuasa. Satu-satunya kuasa (yang dapat) membuat gereja kudus adalah berada dalam hadirat Roh Kudus.” Kekudusan gereja akan membuat kesaksian menyebar luas, sehingga banyak jiwa dimenangkan.

Bacaan Alkitab Setahun: Yehezkiel 10-11; Maz 97


Renungan harian lainnya