MENANTIKAN TUHAN

MENANTIKAN TUHAN

Bacaan: Yesaya 40: 25 – 31

 

Kunci Sukses:
TUHAN adalah sumber kekuatan saat kita letih lesu dan tidak berdaya.

Memperdalam Akar Iman:
“Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.” (Yesaya 40:31)

 

Untuk memahami ayat-ayat di atas, kita harus mengetahui terlebih dahulu bahwa kitab Yesaya ditulis untuk orang-orang di kerajaan Yehuda yang pada saat itu sedang mengalami masa pembuangan karena ketidaktaatan mereka kepada hukum-hukum TUHAN, sehingga TUHAN mengizinkan mereka untuk melewati masa-masa yang sukar dalam pembungan di Babel. Dalam masa-masa itu, mereka tentu sangat tertekan. Secara teori, mereka percaya kepada Allah tetapi dalam penerapannya, mereka ragu bahwa Allah itu sungguh hidup dan mendengar mereka. Tidak heran, bila mereka terpengaruh bangsa sekitar yang menyembah dewa, yang nyata mereka bisa lihat, pegang dan rasakan. Sedangkan Allah yaitu TUHAN mereka sama sekali tidak terlihat. Mereka lupa bagaimana Allah bertindak sedemikian rupa dengan kedahsyatan dan kehebatan-Nya menuntun umat-Nya. Mereka tidak tetap merasakan kehadiran TUHAN karena nilai kepekaan mereka tertutup oleh dosa, “Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga la tidak mendengar, ialah segala dosamu.” (Yesaya 59:1-2) 

Kondisi Yehuda menggambarkan kehidupan kita; kita harus berhati-hati karena pengetahuan kita tentang Allah yang benar ternyata sering tidak membawa kita kepada kehidupan yang benar. Tahu bahwa tidak boleh menyembah ilah- ilah yang lain, tetapi realitanya ada banyak ilah-ilah lain yang tanpa sadar menjadi sembahan kita sehingga membawa kita ke dalam keadaan yang sukar; seakan-akan kita terbuang dari hadapan TUHAN. Akhirnya kita mulai meragukan janji-janji penyertaan TUHAN, kita menjadi letih dan lesu dalam menghadapi beratnya kehidupan. 

Kabar baiknya hari ini TUHAN mengingatkan kita bahwa “Orangorang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru“. Apapun kondisi kita saat ini Tuhan selalu ada buat kita, Dia sangat peduli dan mengasihi kita. Tuhan Yesus memberkati setiap Saudara yang selalu menanti-nantikan Dia.

 

Bacaan Alkitab Setahun: 2 Tawarikh 16-18; Ibrani 5-6

 


Renungan harian lainnya