KEMULIAAN SETELAH PENDERITAAN

KEMULIAAN SETELAH PENDERITAAN

Bacaan: Roma 8:18-30 

 

Kunci Sukses:
Segala rencana-Nya indah dan semata-mata mendatangkan kebaikan selama kita hidup di dunia. 

Memperdalam Akar Iman:
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Roma 8:28

 

Pada zaman pandemi ini kita menyaksikan penderitaan yang nyata. Banyak orang mengalami kehilangan dan kekurangan. Namun, bacaan hari ini mengajak kita untuk menyadari sebuah penderitaan lain yang tak kasatmata di seluruh dunia.

Semenjak dosa masuk ke dalam dunia, ada kejahatan, perang, dan kematian di mana-mana. Semua makhluk merasakan kehilangan dan kekurangan. Seluruh ciptaan menderita dan mengerang kesakitan (ayat 22). Hidup di dunia seolah-olah merupakan sebuah kesia-siaan belaka (ayat 20). Namun, keadaan itu tidak akan dibiarkan Allah untuk selamanya. Ketika Tuhan Yesus datang kembali nanti, seluruh dunia akan diperbarui dan orang-orang percaya dimuliakan (ayat 19, 23). Sampai pada waktu itu, kita tidak ditinggalkan bergumul sendirian sebab Roh Kudus menyertai dan menolong kita (ayat 26-27).

Bacaan hari ini mengingatkan kita akan posisi kita di dalam sejarah manusia. Penderitaan dalam zaman pandemi saat ini merupakan bagian kecil dari penderitaan yang telah menguasai dunia selama beribu-ribu tahun. Namun, bukan virus, perang, atau krisis ekonomi yang menjadi akar dari penderitaan itu, melainkan dosa. Selama dosa masih ada di dunia, selama itu pula penderitaan merajalela.

Syukur, Tuhan Yesus telah menghancurkan kuasa dosa. Maka, ada pengharapan bagi kita yang percaya kepada-Nya. Suatu hari nanti virus, perang, dan krisis akan berakhir karena kuasa dosa telah dihancurkan. Ada kemuliaan setelah penderitaan, ada pelangi sehabis hujan.

Kesulitan dan penderitaan yang datang silih berganti tidak akan menghancurkan kita. Sebab, Tuhan menjanjikan kekuatan bagi yang lemah dan penghiburan di kala hati kita sesak. Malahan, penderitaan dapat mengubah kita menjadi serupa dengan Yesus. Percayalah akan janji-Nya.

Maka, seribu kali terima kasih rasanya tidak cukup untuk mewakili syukur kita kepada Allah. Kita patut bernyanyi dan memuji-muji Tuhan dalam segala kesempatan. Segala rencana-Nya indah dan semata-mata mendatangkan kebaikan selama kita hidup di dunia. Tuhan berkati.

 

Bacaan Alkitab Setahun: Ester 2-4; 1 Yohanes 3-4

 


Renungan harian lainnya