MEMILIKI KEHIDUPAN YANG SEIMBANG
Bacaan: Wahyu 3:14-22
Kunci Sukses:
Sebagai anak Tuhan kita harus memiliki kehidupan yang seimbang antara kehidupan jasmani dan kehidupan rohani, dua-duanya harus berjalan dengan baik
Memperdalam Akar Iman:
Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah! Wahyu 3:19
Laodikia pada Zaman penulisan kitab Wahyu merupakan kota metropolitan dimana kota itu sangat maju, menjadi pusat perdagangan, Laodikia memiliki kalau sekarang kita kenal dengan indusri tekstil yang menghasilkan kain-kain yang tentu sangat berkualitas saat itu, Laodikia juga memiliki industri pelumas mata yang sudah canggih pada zamannya dan tentu saja itu semua membuat orang-orang Laodikia menjadi kaya secara materi, mereka bisa membeli apa saja yang mereka mau, ayat 17 berkata “ …..: Aku kaya dan aku telah memperkaya diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa … “, itulah keadaan orang Laodikia pada saat itu dan tentunya jemaat/anak-anak Tuhan yang ada di Laodikia juga memiliki kehidupan yang sama dengan penduduk lainnya sehingga mereka merasa secara materi tidak kekurangan apa-apa dan tentu itu sesuatu yang bagus tapi permasalahan muncul karena Jemaat yang ada di Laodikia merasa nyaman, sehingga kehidupan rohani mereka menjadi suam-suam kuku, tidak panas tidak dingin dalam arti bahwa kenyamanan secara jasmani membuat mereka merasa bahwa mereka itu sudah cukup.
Mereka lupa bahwa sebagai anak-anak Tuhan ada yang lebih penting daripada materi yaitu persekutuan dengan Tuhan, materi memang penting karena kita masih hidup di dunia tapi rohani juga penting karena itu menyangkut kehidupan yang akan datang, kehidupan kekal. Apa yang kita bisa pelajari di sini bahwa walaupun secara materi kita tidak kekurangan bahkan mungkin berlimpah tapi kalau rohani kita suam-suam kuku, tidak ada semangat dalam mengikut Tuhan, ayat selanjutnya (ayat 17) berkata … bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang. Jadi kesimpulannya, sebagai anak Tuhan kita harus memiliki kehidupan yang seimbang antara kehidupan jasmani dan kehidupan rohani, dua-duanya harus berjalan dengan baik, jangan sampai kenyamanan jasmani membuat kita lupa bahwa segala sesuatu sumbernya dari Tuhan, kita mungkin berkata itu semua karena hasil kerja keras saya, jangan lupa hasil kerja keras kalau Tuhan tidak berkati pada akhirnya akan sia-sia, jadi sekali lagi hidup ke-Kristenan harus seimbang antara jasmani dan rohani. Amin Tuhan memberkati.
Bacaan Alkitab Setahun: Keluaran 14-15; Markus 7
Renungan harian lainnya
KEYAKINAN ANAK KECIL
December 07, 2024
BUKU MANUAL
December 06, 2024
HIDUP DENGAN RASA SYUKUR
December 05, 2024