MEMASUKI LINGKUNGAN BARU

MEMASUKI LINGKUNGAN BARU

Bacaan: Ulangan 18:9-22

 

Kunci Sukses:
Di dalam Tuhan, kita dapat hidup berbaur di dalam masyarakat tanpa harus mengikuti hal yang berbeda dengan iman dan prinsip hidup Kristen kita.

Memperdalam Akar Iman:
Haruslah engkau hidup dengan tidak bercela di hadapan TUHAN, Allahmu. Ulangan 18:13

 

Mobilitas menjadi sebuah keniscayaan di zaman ini. Orang berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya, baik karena pekerjaan, pernikahan, maupun alasan lainnya. Lalu, apa yang mesti dilakukan ketika kita memasuki lingkungan baru, yang sama sekali tidak kita kenal?

Saat ini, kita diajak untuk mengenal dengan baik lingkungan baru yang akan kita masuki. Tujuannya adalah agar kita mengenal lingkungan itu dan tahu harus berlaku seperti apa agar kita tidak terjerumus ke hal-hal yang tidak baik.

Kita diajak untuk belajar tidak melakukan hal-hal yang tak diperkenan Allah (ayat 9-12). Kata “belajar” menunjukkan proses di mana orang, baik secara sengaja maupun tidak, menyerap suatu pengetahuan dan mempraktikkannya. Ada paling tidak dua faktor yang mempengaruhi sebuah proses belajar, yaitu niat dari orang yang belajar dan daya pengaruh dari ilmu atau praktik yang dipelajari. Ketika pengaruhnya sangat kuat, ilmu atau praktik tersebut akan mudah meresap ke dalam diri seseorang.

Ada peringatan, “Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik” (lih. 1 Kor 15:33). Dalam hal itu, meskipun orang tidak berniat belajar, ia tetap akan mendapatkan pengaruh kuat yang bisa mengubah hidupnya secara total. Tuhan memperingatkan tentang hal itu. Ia pun berkenan menjanjikan para penolong yang akan selalu mengingatkan kita akan bahaya yang bisa datang dari luar. Jadi, kita akan mampu hidup dengan bijaksana di lingkungan baru. Kita bisa hidup berbaur di dalam masyarakat tanpa harus mengikuti hal yang berbeda dengan iman dan prinsip hidup Kristen kita. 

Jadi, bukan kita yang disetir oleh lingkungan di sekitar kita, melainkan kita juga punya peran untuk menyetir kehidupan bersama sehingga nilai-nilai Kristiani (kasih, sukacita, damai sejahtera, dan keadilan) boleh merasuk ke dalam kehidupan masyarakat kita.

Kita bersyukur jika Tuhan mengizinkan kita berada di dalam lingkungan yang baru. Itu artinya ada tugas pengutusan yang hendak Tuhan berikan kepada kita, yaitu untuk mewarnai hidup ini dengan cinta kasih dan damai sejahtera dari Tuhan. Amin.

 

Bacaan Alkitab Setahun: Kejadian 23-24; Matius 13

****


Renungan harian lainnya