MELAKUKAN TUGAS DENGAN SEMANGAT DAN SUKARELA

MELAKUKAN TUGAS DENGAN SEMANGAT DAN SUKARELA

Bacaan: Kolose 3:18-25

 

Kunci Sukses:
Lakukan segala tugas dengan sungguh-sungguh dan sukarela, maka akan menuai yang terbaik.

Memperdalam Akar Iman:
Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kolose 3:23 

 

Masihkah kita bersemangat menjalani hari-hari kita? Akhir-akhir ini banyak orang Kristen kehilangan semangat dan gairah hidup. Terbukti mereka melakukan segala sesuatu dengan berat hati, asal-asalan, penuh keterpaksaan dan tidak sukarela. Mengapa bisa begitu? Karena pikirannya hanya terfokus kepada kegagalan, masalah, kekecewaan dan luka-luka hati lainnya.  Apa pun yang menjadi tugas kita, entah itu tugas keseharian di kantor, rumah tangga, sekolah, kampus, terlebih-lebih tugas pelayanan, sudah selayaknya kita lakukan dengan sukarela, tidak setengah hati, hitung-hitungan, apalagi terpaksa disertai persungutan. Alkitab menasihatkan:  “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.” (Kolose 3:23).

Ketika dipercaya oleh rasul Paulus untuk sebuah tugas pelayanan di tengah-tengah jemaat di Korintus Titus meresponnya dengan penuh antusias.  Ia melakukan tugasnya dengan kesungguhan dan sukarela. Kata sukarela berarti dengan kemauan sendiri, rela hati, atas kehendak sendiri. Ini berkenaan dengan ketulusan dan keikhlasan hati seseorang, bukan karena terpaksa, ngedumel atau hanya sungkan karena didorong-dorong oleh pihak lain.  Segala sesuatu yang dikerjakan dengan sukarela dan sungguh-sungguh pasti akan menghasilkan dampak yang positif bagi diri si pelaku dan juga orang lain. Hasilnya pun pasti akan jauh berbeda dibandingkan dengan orang yang mengerjakan tugas-tugasnya setengah hati dan tidak rela.  Karena itulah rasul Paulus menyebut Titus sebagai orang yang terpuji dalam pekerjaannya dan juga komitmennya. “Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa akan memulihkan semangat yang patah?”  (Amsal 18:14). Tuhan berkati.

 

Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 43-44; Mazmur 49

***


Renungan harian lainnya