KUASA PERKATAAN
Bacaan: Amsal 18
Kunci Sukses:
Perkataan yang baik dan penuh kasih berasal dari Tuhan, sebab perkataan-Nya tidak pernah merusak.
Memperdalam Akar Iman:
Perut orang dikenyangkan oleh hasil mulutnya, ia dikenyangkan oleh hasil bibirnya. Amsal 18:20
Banyak orang meremehkan kuasa dari sebuah perkataan sehingga banyak kata sembrono keluar dari mulutnya. Alkitab dengan keras mengingatkan, “Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.” (Amsal 18:21). Bila kita mempergunakan mulut kita untuk memperkatakan firman Tuhan dan mendeklarasikan apa yang kita percayai, maka hidup kita pasti akan mengalami perubahan sesuai dengan firman yang kita perkatakan. Karena itu sediakanlah waktu setiap hari untuk membaca dan merenungkan firman Tuhan, supaya “…semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji…” (Filipi 4:8) senantiasa mengisi perbendaharaan hati kita, sehingga yang keluar dari mulut kita pun adalah hal-hal yang selaras dengan firman-Nya, “Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati.” (Matius 12:34).
Kita harus memahami bahwa perkataan kita akan memimpin kita pada jalan yang benar atau juga mengarahkan kita pada jalan yang salah. Kehidupan dan kematian ditentukan pula oleh lidah, maka orang-orang yang selalu memperkatakan perkataan yang buruk akan menerima akibat dari perkataan mereka; dan itu adalah suatu pilihan! Kita bisa memilih untuk memperkatakan hal-hal positif yang berdampak positif bagi kita, atau hal-hal negatif yang senantiasa mewarnai dan mendominasi setiap perkataan kita.
Setiap saat kita dihadapkan pada keputusan yang sangat penting: “Apa yang kita pilih untuk dikatakan?” Bagaimana caranya kita menata perkataan kita yang nantinya akan menentukan masa depan kita? Akankah kita membangun lingkungan dengan kebahagiaan atau akankah kita merusak segalanya dengan perkataan kita? Perkataan kita mengandung kuasa dan berkat dari Tuhan, untuk itulah kita harus benar-benar memperhatikan perkataan kita. Begitu pula dalam hal menegur orang lain, kita pun harus berhati-hati dan tidak boleh sembarangan, apalagi dengan kata-kata yang menyakitkan, sebab “Teguran orang yang bijak adalah seperti cincin emas dan hiasan kencana untuk telinga yang mendengar.” (Amsal 25:12). Perkataan yang baik dan penuh kasih berasal dari Tuhan, sebab perkataan-Nya tidak pernah merusak kehidupan seseorang. Amin.
Selamat Hari Minggu
Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 43-45; Mazmur 84-85
***
Renungan harian lainnya
PEMURNIAN DARI TUHAN
September 20, 2024
HATI YANG SIAP
September 19, 2024
BERKAS GANDUM YANG BERISI
September 18, 2024