KRISTEN

KRISTEN

Bacaan: Kisah Para Rasul 11:19-30

 

Kunci Sukses:
Pada akhirnya kita akan menerima kemuliaan yang jauh lebih besar dari penderitaan apa pun yang mungkin kita alami.

Memperdalam Akar Iman:
Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen. Kisah Para Rasul 11:26

 

Kristen sebutan ini mulai digunakan kira-kira pada tahun 60-an Masehi dapat diartikan sebagai serdadu Kristus, rumah tangga Kristus, atau pendukung Kristus. Menurut tradisi mula-mula, kata ini memiliki konotasi negatif, sebuah ejekan bagi murid-murid Tuhan. Artinya secara harfiah “Kristus kecil”. Orang yang tidak menyukai pengikut Kristus dapat meneriaki mereka, “Hei, Kristus kecil!”, “Itu Kristus kecil!”, atau “Pergi kamu, Kristus kecil!” Dalam konteks inilah Petrus menulis suratnya. Ia menyadari label Kristen dapat mendatangkan banyak masalah ejekan, penghinaan, bahkan penganiayaan. 

Sebagai kelompok minoritas, belum lagi Kekaisaran Romawi sangat membenci mereka, orang Kristen dapat diperlakukan dengan semena-mena. Tekanan ini dapat menimbulkan rasa malu, tertekan, dan tidak tahan. Namun, Petrus mengingatkan, agar mereka jangan malu karena nama Kristus, justru harus berbahagia karenanya. Juga, mereka malah harus berbuat baik.

Sejatinya Kekristenan lekat dengan penderitaan. Lekat dengan tantangan dan cobaan. Lalu, apa yang dapat kita banggakan? Petrus mengatakan, dalam nama Kristus ada Roh Kemuliaan. Inilah jaminan kita. Pada akhirnya kita akan menerima kemuliaan yang jauh lebih besar dari penderitaan apa pun yang mungkin kita alami. Nama itu juga mengandung kepastian karena di bawah kolong langit ini hanya nama Yesus yang sanggup menganugerahkan keselamatan kekal. Amin




 

Bacaan Alkitab Setahun: Bilangan 7:1-48; Lukas 23


Renungan harian lainnya