KEMURAHAN HATI ALLAH

KEMURAHAN HATI ALLAH

Bacaan: Yehezkiel 47:13-20

 

Kunci Sukses:
Umat Allah haruslah seperti Allahnya, mempraktikkan kemurahan hati karena sejatinya apa yang mereka terima itu adalah anugerah, bukan hasil usaha keras mereka.

Memperdalam Akar Iman:
Beginilah firman Tuhan ALLAH: “Inilah batas-batas tanah yang kamu harus bagi-bagi menjadi milik pusakamu di antara kedua belas suku Israel. Yusuf mendapat dua bagian. Yehezkiel 47:13 Yehezkiel 47:13

 

Sungguh miris, semakin makmur dunia, tetapi semakin sulit orang memiliki rumah. Jangankan rumah besar, rumah kecil dan sederhana pun seolah mustahil dimiliki. Bisnis properti semakin membuat banyak orang merindukan memiliki rumah pribadi yang bagus, tetapi kenyataan membuat impian itu seperti mimpi yang tak tergapai.

Pada bagian pemulihan umat Allah ditandai dengan Allah yang membagi-bagikan tanah (ay. 13-14). Sebuah gambaran akan kemurahan hati Allah yang tidak hanya menyambut dan memberikan makanan kepada umat-Nya, tetapi juga memberikan warisan berupa tanah untuk tempat tinggal. Allah memberikan itu secara cuma-cuma dan dengan pembagian yang adil kepada semua umat-Nya. Umat yang mendapatkan janji warisan ini adalah umat Allah yang sedang sengsara di pembuangan, yang diperbudak di tanah asing, yang barangkali sudah berpikir tidak akan ada harapan akan pemulihan mereka. Bayangan pulang saja berat, apalagi memiliki tempat tinggal sendiri. Pastilah janji Allah jauh melampaui apa yang mereka pikirkan.

Apalagi, bila dikatakan yang diberikan Allah adalah warisan, yang artinya pada masa itu tidak boleh dijualbelikan, atau bahkan jika sebuah keluarga terlalu miskin, mereka dapat menjual tanah warisan yang mereka miliki, tetapi tidak untuk selamanya karena pada tahun Yobel, tanah warisan tersebut harus dikembalikan kepada keluarganya. Sebuah aturan yang penuh kasih. Selalu ada kesempatan bagi keturunan pemilik tanah untuk tetap dapat menikmati berkat-berkat Tuhan.

Juga, Tuhan melatih umat yang lain untuk beranugerah dan tidak menjadi tamak dan serakah. Umat Allah haruslah seperti Allahnya, mempraktikkan kemurahan hati karena sejatinya apa yang mereka terima itu adalah anugerah, bukan hasil usaha keras mereka.

Kemurahan hati yang diajarkan dalam Alkitab sulit dimengerti orang-orang modern yang sudah hidup di dalam budaya kapitalis individualistis. Mari belajar mempraktikkan kemurahan hati sehingga anugerah Allah bisa dirasakan melalui perbuatan kita dalam memedulikan sesama. Tuhan berkati.

Selamat Hari Minggu

 

Bacaan Alkitab Setahun: Yehezkiel 31-33; Mazmur 108-109

***


Renungan harian lainnya