Kembali Seperti Dulu

Kembali Seperti Dulu

Bacaan: Hosea 10:9-15

Kunci Sukses:
Carilah Tuhan lebih dari mencari berkatNya.

Memperdalam Akar Iman:
“Kamu telah membajak kefasikan, telah menuai kecurangan, telah memakan buah kebohongan. Oleh karena engkau telah mengandalkan diri pada keretamu, pada banyaknya pahlawan-pahlawanmu” Hosea 10:9

 

Kehidupan, tingkah laku dan ibadah Efraim dahulu adalah sesuatu yang sangat menyukakan hati Tuhan sehingga membuat Tuhan memanjakan Efraim dengan segala kebaikan yang Dia miliki. Efraim mulai diberkati dengan kereta-kereta dan pahlawan-pahlawan yang terbaik. Tetapi inilah awal malapetaka atas Efraim. Mereka mulai mengandalkan diri pada apa yang ada pada dirinya dan lupa bahwa semua itu datangnya dari Tuhan. Efraim menggambarkan banyak kehidupan anak Tuhan yang ketika dengan cinta mula-mula datang kepada Tuhan seolah-olah tiada hari tanpa datang ke rumah Tuhan. Tiada hari tanpa melayani Tuhan. Hari-hari hidupnya dilalui dengan banyak berdoa dan bersyukur. Menaruh hormat yang tinggi kepada para hamba Tuhan dan orang-orang yang diurapi-Nya. Dan karena semua itu, Tuhan mulai memberkati usaha pekerjaan dan mata pencahariannya. Hidupnya mulai melimpah dengan berkat dan akhirnya waktu yang ada banyak tersita untuk mengurusi berkat. Waktu doa berkurang jauh, melayani tidak lagi dengan sepenuh hati karena ketika di gereja pun kalkulatornya tetap main, terima tlp dr klien, cek email, dll. Karena status sosial meningkat tajam, akhirnya mulai mengukur para hamba Tuhan dengan berkat sehingga tidak lagi menaruh hormat kepada orang-orang yang diurapi-Nya. Bahkan cenderung mulai menjadi “trouble maker” yang ingin mengatur gereja dengan kekuatan uangnya.

Tuhan sangat kecewa dengan orang Kristen model begini. Ternyata kekristenannya masih sebatas berkat-berkat. Diberkati, lupa Tuhan  dan ketika kurang berkat, mulai giat lagi mencari Tuhan. 

Hati-hati ketika kehidupanmu mulai menanjak dengan kesuksesan demi kesuksesan. Tetaplah berusaha meyakinkan Tuhan bahwa engkau masih seperti yang dulu, yang mengutamakan Tuhan lebih dari berkat, yang tetap mengandalkan Tuhan, yang tetap berusaha intim dengan Tuhan dan dengan segala kerendahan hati menaruh hormat kepada orang-orang yang diurapi-Nya. Begitu mudahnya kita berubah hanya karena berkat. Sebenarnya hal itu mencerminkan siapa kita sesungguhnya dan betapa rendahnya motivasi kita mengikut Tuhan.

Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 41-42; Mazmur 48


Renungan harian lainnya