KEMATIAN NABI HANAYA

KEMATIAN NABI HANAYA

Bacaan: Yeremia 28:15

 

Kunci Sukses:
Melakukan apa yang benar bukan yang palsu.

Memperdalam Akar Iman:
“Raja yang kuat, yang mencintai hukum. Engkaulah yang menegakkan kebenaran ; hukum dan keadilan di antara keturunan Yakub, Engkaulah yang melakukannya”. (Mazmur 99:4)

 

Sekilas perkataan nubuat yang disampaikan oleh nabi Hananya berisi hal-hal yang baik mengenai masa depan umat Allah, yang sedang ada dalam pembuangan di Babel. Penderitaan akan berakhir, segala perkakas Bait Allah akan dibawa pulang, dan kembalinya orang-orang dari masa pembuangan, tentu menjadi berita yang ingin mereka dengar. Namun, siapa sangka bahwa perkataan “demi nama Allah” itu ternyata palsu karena Allah tidak berfirman kepada Hananya. 

Nabi Yeremia mengungkapkan semua itu, dengan menyebut bahwa Tuhan tidak mengutus Hananya untuk bernubuat seperti itu. Sebaliknya, perkataan Hananya, sekali pun terdengar baik dan memberi harapan, tetapi sejatinya berisi dusta. Sebagai seorang nabi, Hananya seharusnya tidak sembrono karena ia dipanggil hanya untuk menyatakan sabda Allah kepada umat-Nya. Akibat dari kesembronoannya itu, Hananya harus menanggung hukuman karena telah membuat bangsa Israel percaya kepada dusta, yakni kematian pada tahun yang sama seperti perkataan yang disampaikan oleh Yeremia. 

Mungkin hukuman Allah terhadap Hananya terlihat sangat keras, tetapi itulah bukti ketegasan Allah terhadap manusia yang berani “menyebut nama Allah” untuk kepentingan pribadi atau alasan lain, yang menyimpang dari kebenaran. Mungkin saat ini hukuman yang dialami Hananya tidak lagi berulang, tetapi bukan berarti mereka yang ditugaskan “atas nama Tuhan” untuk menyampaikan Firman-Nya dapat bersikap sembrono karena Allah tetap akan membuat perhitungan. Jadi untuk itu, berhati-hatilah dalam menyampaikan kebenaran. Amin.

 

Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 19-20; Mazmur 9

****


Renungan harian lainnya