Kejujuran

Kejujuran

Bacaan: Mazmur 142

Kunci sukses:
Jangan takut untuk jujur kepada Tuhan, mari kita bangun keterbukaan dengan-Nya.

Memperdalam akar iman:
”Aku mencurahkan keluhanku ke hadapan-Nya, kesesakanku kuberitahukan ke hadapan-Nya.” Mazmur 142:3

Jujur dan terbuka dalam sebuah hubungan tidaklah mudah, namun sebagai seorang sahabat, hal ini adalah faktor yang penting. Karena persahabatan yang sejati dibangun atas dasar kepercayaan dan hal tersebut tidak bisa terbangun tanpa ada kejujuran. 

 

Sama seperti kita, Tuhan yang menginginkan kita menjadi sahabat-Nya mengharapkan hubungan  yang terbuka dan jujur. Tidak seorang pun sahabat Tuhan yang ditulis dalam Alkitab yang sempurna. Karena kesempurnaan bukanlah persyaratan untuk menjadi sahabat-Nya. Ia ingin keterbukaan dan kejujuran. 

Hal ini sangat melegakan bukan? Semua sahabat karib Tuhan seperti Abraham, Musa, Daud, Ayub dan banyak lagi yang lainnya pernah mengalami masa-masa kebimbangan, kesulitan, kemarahan dan juga kekecewaan. Namun mereka dapat dengan jujur mengungkapkan semua perasaan mereka di hadapan Tuhan. Dapatkah Tuhan menerima kejujuran mereka? Pasti! Tuhan mendengarkan kata demi kata para sahabat-Nya.

Mungkin dalam ketidakdewasaan kita, ada rasa marah dan kecewa yang kita pendam kepada Tuhan karena kita tidak bisa memahami rencana-Nya dengan baik. Tuhan ingin kita datang kepada-Nya dan menyelesaikan hal itu, karena kepahitan adalah penghalang terbesar dalam sebuah persahabatan, bahkan dapat membunuh persahabatan itu. Jangan takut untuk jujur kepada Tuhan, mari kita bangun keterbukaan dengan-Nya.

Bacaan Alkitab Setahun: Yun 4; Mik 1-2; Maz 133-134


Renungan harian lainnya