KECEWA

KECEWA

Bacaan: Lukas 7:18-35

Kunci sukses:
Bersukacitalah senantiasa di dalam Tuhan, adalah kunci sukses untuk meraih kemenangan.

Memperdalam akar iman:
Ia memanggil dua orang dari antaranya dan menyuruh mereka bertanya kepada Tuhan, “Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan seorang lain?” Lukas 7:19

 

Kecewa adalah sebuah kata yang sepintas lalu sangat sederhana pemahamannya. Rasa kecewa diartikan sebagai perasaan yang tidak puas karena keinginannya tidak tercapai. Ada suatu ganjalan di dalam hati akibat sebuah peristiwa yang terjadi tapi tidak diharapkan. Namun persoalan ini sebenarnya bukanlah sekedar perasaan belaka. Kekecewaan yang dibiarkan berlarut-larut adalah jalan si iblis dalam menimbulkan benci dan dendam di hati kita. Semua itu tentu akan mengarah pada perbuatan dosa dan sampai akhirnya kita pun kehilangan sukacita.

Bisa jadi kita pada akhirnya merancangkan hal-hal yang jahat yang timbul di dalam hati kita yang kecewa seperti merancangkan balas dendam. Kita juga bisa mencari tempat pelarian yang salah hanya untuk menghibur diri, atau hal-hal yang tidak baik lainnya.

Sampai dimana kekecewaan kita saat ini? Tahukah Anda mengapa Tuhan meminta kita untuk sukacita sekalipun kita kecewa? Karena hati yang gembira adalah obat (Amsal 15:13). Lagi dalam 1 Tesalonika 5:16-18, kita pun harus bersukacita, berdoa dan bersyukur apapun kondisinya.

Hal ini diperlukan agar hidup hati kita melimpah dengan ucapan syukur dan kita tidak memberikan kesempatan kepada iblis untuk menghancurkan kita. Iblis yang tidak dapat mengisi hati kita dengan kebohongannya, berarti hati kita diisi dengan kebaikan Tuhan. 

 

Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 13-14; Mazmur 33

 

***


Renungan harian lainnya