KEBENARAN YANG MEMERDEKAKAN

KEBENARAN YANG MEMERDEKAKAN

Bacaan: Yohanes 8:30-36

 

Kunci Sukses:
Hanya kebenaran Yesus Kristus yang ada dalam firman Allah yang dapat memerdekakan kita dari dosa, kebinasaan, dan kekuasaan Iblis.

Memperdalam Akar Iman:
Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu. Yohanes 8:31b-32

 

Salah satu faktor yang menentukan kualitas hidup seseorang adalah bibir. Bibir merupakan alat untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan. Bibir juga menjadi sarana komunikasi. Dari bibir keluar kata-kata berkat yang bisa memotivasi orang lain untuk melakukan kebaikan, menghibur, dan menguatkan. Namun, dari bibir pula bisa keluar kata-kata kutuk yang menyakitkan, bahkan yang menggerakkan orang lain untuk melakukan tindakan kejahatan.

Dalam konteks pengetahuan manusia ada banyak hal yang dianggap benar. Sering kita dibuat bingung dalam menentukan pilihan yang akan kita ikuti atau percayai. Kadang, dua hal yang berseberangan sama-sama dianggap benar. Tidak heran jika sebagian orang berpendapat bahwa kebenaran adalah sesuatu yang tidak mutlak. Bersifat nisbi (relatif), sementara dan subjektif. 

Kepada orang Yahudi yang telah percaya kepada-Nya, Yesus mengatakan bahwa mereka akan mengetahui kebenaran jika mereka benar-benar menjadi murid-Nya. Hal itu akan terjadi jika mereka tetap hidup dengan mengikuti ajaran-Nya. Menariknya, kebenaran di dalam Yesus adalah kebenaran yang memerdekakan. Inilah keistimewaan kebenaran Kristus dibanding kebenaran yang lain. 

Hanya kebenaran Yesus Kristus yang ada dalam firman Allah yang dapat memerdekakan kita dari dosa, kebinasaan, dan kekuasaan Iblis. Kebenaran yang menyelamatkan hanya dinyatakan oleh Allah melalui Roh-Nya, bukan dari hikmat manusia. Namun, jangan bayangkan adanya jaminan kenyamanan dan kebebasan dari penindasan, impitan, tekanan, ancaman, hambatan atau pergumulan secara fisik! Semua itu bukan ciri-ciri kemerdekaan di dalam Kristus! Ada kemungkinan kita tetap mengalaminya. Namun berbekal kemerdekaan Kristus yang berupa keselamatan jiwa, kita dapat menjalin hubungan secara pribadi dengan Tuhan. Apa yang perlu dirisaukan jika kemerdekaan yang mulia yang merupakan harta sejati ada dalam genggaman? Maka bersukacitalah jika kita menghidupi kebenaran Kristus. Seperti kata Firman dalam Yoh 8:36 Jadi, apabila anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka. Amin. 

 

Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 4-6; Mazmur 28-29

 


Renungan harian lainnya