KEANGKUHAN HIDUP
Bacaan: Kejadian 11:1-9
Kunci Sukses:
Keangkuhan hidup membuat manusia bangga pada diri sendiri dan melupakan Sang Penciptanya.
Memperdalam Akar Iman:
“Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat dan mulut penuh tipu muslihat.” (Amsal 8:13)
Kejadian 11:9, “Itulah sebabnya sampai sekarang nama kota itu disebut Babel, karena di situlah dikacaubalaukan TUHAN bahasa seluruh bumi dan dari situlah mereka diserakkan TUHAN ke seluruh bumi.”
Dunia semakin hari semakin maju, teknologi juga semakin canggih. Sungguh saat ini dunia dipenuhi kemegahan dan gemerlap. Tiap-tiap negara berlomba- lomba membangun gedung-gedung tinggi atau menara pencakar langit, hotel berbintang dan juga pusat-pusat perbelanjaan (mall) yang tersebar di mana- mana. Benar-benar membuat decak kagum.
Sesungguhnya hal ini sudah dilakukan manusia sejak zaman Adam dan Hawa. Ada tertulis: “… Nimrod; dialah yang mula-mula sekali orang yang berkuasa di bumi; ia seorang pemburu yang gagah perkasa di hadapan TUHAN, sebab itu dikatakan orang: ‘Seperti Nimrod, seorang pemburu yang gagah perkasa di hadapan TUHAN.” (Kejadian 10:8-9). Ia memimpin orang-orang untuk membangun sebuah menara setinggi yang mereka dapat usahakan di lembah Tigris-Efrat. “Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit dan marilah kita cari nama supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi.” (Kejadian 11:4)
Yang mendasari dibangunnya menara ini adalah untuk meninggikan diri atau mencari popularitas semata, bukan untuk memuliakan nama Tuhan. Tuhan tidak suka terhadap orang-orang yang meninggikan diri atau berlaku sombong, karena itu Tuhan mengacau balaukannya. Pada akhirnya, menara Babel tersebut tidak berhasil dibangun seperti yang mereka inginkan, yaitu puncaknya sampai ke langit, sebab Tuhan telah mengacaukan bahasa mereka ke dalam berbagai bahasa. Dari sanalah semua bahasa di dunia berasal ketika Tuhan mengacaukan bahasa mereka dan menyerakkan mereka. Kata ‘Babel’ berarti kekacauan.
Di zaman sekarang, banyak orang sangat haus akan ketenaran, popularitas dan kejayaan. Mereka berusaha meraih semua yang diinginkan dan ketika itu terwujud, mereka lupa diri. Tak seharusnya manusia berlaku sombong! Firman Tuhan menegaskan, “Manusia yang sombong akan direndahkan, dan orang yang angkuh akan ditundukkan.” (Yesaya 2:11). Amin.
Bacaan Alkitab Setahun: Kejadian 16-18; Matius 9-10
Renungan harian lainnya
MENDIRIKAN MEZBAH, MEMANGGIL NAMA TUHAN
January 25, 2025
ALLAH BERTINDAK DALAM KELEMAHAN KITA
January 24, 2025
DOA SEBAGAI GAYA HIDUP
January 23, 2025