JUBAH IMAM
Bacaan: Yehezkiel 42:1-20
Kunci Sukses:
Hiduplah dalam kekudusan Tuhan
Memperdalam Akar Iman:
Jika para imam selesai bertugas di Rumah TUHAN, dan mau pergi ke pelataran luar, maka pakaian khusus yang mereka pakai waktu melayani ibadat harus mereka tinggalkan di kamar-kamar itu. Mereka harus memakai pakaian lain, setelah itu barulah mereka boleh pergi ke tempat rakyat berkumpul. Yehezkiel 42:14 (BIS)
TUHAN memberi aturan kepada seluruh imam-imam dalam rumah TUHAN untuk mengenakan jubah yang berbeda saat melayani di rumah ibadat dan saat mereka kembali kepada sesama. Saat ada di rumah TUHAN, mereka harus mengenakan jubah kekudusan sebagai tanda penghormatan kepada ALLAH. Sementara, saat mereka keluar dari bait suci itu, mereka menanggalkan jubah tersebut dan kembali mengenakan pakaian biasa.
Mengapa TUHAN membuat aturan tersebut?
Pertama, agar para Imam menyadari bahwa untuk menghadap TUHAN mereka harus ‘membersihkan diri terlebih dahulu’ agar keberadaan mereka berkenan di hadapan TUHAN. Mereka tidak boleh datang dalam keadaan kotor atau najis.
Kedua, mereka perlu meletakkan jubah kekudusan tersebut di pelataran rumah TUHAN agar mereka tidak menyombongkan status mereka di hadapan sesama. Jubah Imam itu merupakan tanda kepangkatan mereka dihadapan TUHAN di mana semua orang yang melihatnya pasti akan mengagumi dan menghormati imam tersebut. TUHAN tidak mau para Imam tersebut bermegah dalam jabatan mereka sebagai Imam.
Apakah aturan ini hanya untuk para pelayan gereja saja?
”Tetapi kalian adalah bangsa yang terpilih, imam-imam yang melayani raja, bangsa yang kudus, khusus untuk Allah, umat Allah sendiri. Allah memilih kalian dan memanggil kalian keluar dari kegelapan untuk masuk ke dalam terang-Nya yang gemilang, dengan maksud supaya kalian menyebarkan berita tentang perbuatan-perbuatan-Nya yang luar biasa.”(1 Petrus 2:9,BIS)
Saudara, kita semua adalah Imam (apakah kita pelayan gereja ataupun jemaat awam). Penebusan YESUS melayakkan kita untuk mengenakan jubah Imam yaitu Jubah Kekudusan. Ini adalah sikap hidup benar dihadapan TUHAN yang perlu kita tunjukkan di hadapan-Nya namun tak perlu dibanggakan di hadapan sesama. Haleluya, marilah hidup dalam kekudusan-Nya. Amin. TUHAN Yesus memberkati.
Bacaan Alkitab Setahun: Bilangan 29-30, 31:1-24; Yohanes 13-14
Renungan harian lainnya
PEMURNIAN DARI TUHAN
September 20, 2024
HATI YANG SIAP
September 19, 2024
BERKAS GANDUM YANG BERISI
September 18, 2024