Janganlah Mencontoh Orang Farisi
Bacaan: Matius 23:1-36
Kunci Sukses:
Gunakanlah lidah dan kedua tangan untuk memuliakan Allah dengan mengucap syukur dan berbuat kebaikan
Memperdalam Akar Iman:
“Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab cawan dan pinggan kamu bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan.” Matius 23:25
Orang Farisi memiliki hobi unik yaitu mencobai Yesus dengan pertanyaan dan perkataan mereka yang selalu menghakimi orang lain: “Mengapa mereka berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?” (Mark 2:24), “Mengapa murid-murid-Mu tidak hidup menurut adat istiadat nenek moyang kita, tetapi makan dengan tangan najis?” (Mark 7:5), mereka bahkan menghakimi Yesus sendiri, (Yoh 9:16), “Jika Ia ini nabi, tentu Ia tahu, siapakah dan orang apakah perempuan yang menjamah-Nya ini; tentu Ia tahu, bahwa perempuan itu adalah seorang berdosa.” (Luk 7:39)
Yesus sendiri menyebut orang-orang Farisi sebagai kaum yang munafik karena mereka selalu ingin dihormati oleh umat mereka, dan selalu ingin terlihat baik dan suci di hadapan semua orang, padahal seringkali juga mereka menghakimi dan menghina orang lain. Bagaikan cawan yang dibersihkan bagian luarnya namun kotor di sebelah dalamnya, orang-orang Farisi mencari audiens ketika mereka berbuat baik atau mengucap doa supaya orang memandang mereka sebagai orang-orang yang taat, padahal perbuatan mereka tidak sebanding dengan “aksi-aksi rohani” mereka.
Sebagai umat Tuhan yang benar, menjauhi tingkah laku orang-orang Farisi dan mulai hidup dalam kasih Tuhan. Pantaskah apabila kita bernyanyi-nyanyi memuji Tuhan dengan suara lantang, namun dengan suara yang sama kita menghakimi dan merendahkan sesama kita? Pantaskah kita melipat kedua tangan kita memohon kepada Tuhan, sedangkan dengan tangan yang sama kita menyakiti orang-orang di sekitar kita?
Ada dua hukum utama yang Tuhan Yesus sebutkan. Yang pertama adalah bagi kita untuk mengasihi Tuhan Allah dengan segenap hati, jiwa, akal budi, dan kekuatan kita. Yang kedua adalah mengasihi sesama seperti kita mengasihi diri sendiri (Mrk 12:30-31). Marilah kita, di dalam pujian dan penyembahan kepada Tuhan, berhenti menghakimi dan membalas perbuatan saudara-saudara kita seperti layaknya orang Farisi, namun mulailah menyebarkan kasih melalui perbuatan-perbuatan kita. Karena dengan begitu, Kerajaan Allah akan dimuliakan.
Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 31-32; Mazmur 78
Renungan harian lainnya
HIDUP DENGAN RASA SYUKUR
December 05, 2024
TUHAN PEMBERI KEADILAN
December 04, 2024
TETAPLAH TENANG DI TENGAH BADAI
December 03, 2024