JANGAN MELAWAN SAAT DIBENTUK

JANGAN MELAWAN SAAT DIBENTUK

Bacaan: Yesaya 65

 

Kunci Sukses:
Milikilah penyerahan diri kepada Tuhan saat diproses, sebab Tuhan tahu yang terbaik untuk kita. 

Memperdalam Akar Iman:
Beginilah firman TUHAN: “Seperti kata orang jika pada tandan buah anggur masih terdapat airnya: Janganlah musnahkan itu, sebab di dalamnya masih ada berkat! demikianlah Aku akan bertindak oleh karena hamba-hamba-Ku, yakni Aku tidak akan memusnahkan sekaliannya. Yesaya 65:8

 

Hidup orang percaya digambarkan seperti tanah liat di tangan sang penjunan. Tuhan adalah Sang Penjunan. Untuk menjadi bejana yang berdaya guna dan bernilai, tanah liat harus mengalami proses pembentukan sedemikian rupa sampai menjadi lumat, lentur dan lunak. Lalu mulailah tangan Tuhan bekerja, mengambil gumpalan tanah liat itu dan membentuknya sesuai kehendak-Nya. Kita takkan bisa lepas dari yang namanya ‘proses’ pembentukan, sebab tidak ada istilah instan di dalam Tuhan. “Beginilah firman TUHAN, Penebusmu, yang membentuk engkau sejak dari kandungan; “Akulah TUHAN, yang menjadikan segala sesuatu, yang seorang diri membentangkan langit, yang menghamparkan bumi–siapakah yang mendampingi Aku?” (Yesaya 44:24).

Pembentukan Tuhan memang sakit dan tak menyenangkan, seperti berada di padang gurun, karena itulah banyak orang mengeluh, mengomel dan memberontak. Karena terus memberontak kepada Tuhan, bangsa Israel harus berputar-putar selama 40 tahun di padang gurun sebelum mencapai Tanah Perjanjian. Tuhan belum selesai berurusan dengan kita selama kita masih saja memberontak dan hidup menyimpang dari jalan kebenaran-Nya. “Celakalah orang yang berbantah dengan Pembentuknya; dia tidak lain dari beling periuk saja! Adakah tanah liat berkata kepada pembentuknya: “Apakah yang kau buat?’ atau yang telah dibuatnya: ‘Engkau tidak punya tangan!” (Yesaya 45:9).

Milikilah penyerahan diri kepada Tuhan saat diproses, sebab Tuhan tahu yang terbaik untuk kita. “Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya.” (Yeremia 18:4). Tuhan berkati.

 

Bacaan Alkitab Setahun: Yehezkiel 4-5; Mazmur 94

 


Renungan harian lainnya