JANGAN LENGAH!

JANGAN LENGAH!

Bacaan: 2 Raja-raja 25:22-26 

 

Kunci Sukses:
Marilah kita bertekad untuk senantiasa waspada, menjaga hati untuk tidak takabur dan tidak lengah.

Memperdalam Akar Iman:
Maka bangkitlah seluruh rakyat, dari yang kecil sampai yang besar, serta panglima-panglima tentara, lalu larilah mereka ke Mesir, sebab mereka takut terhadap orang Kasdim itu. 2 Raja-raja 25:26

 

Tidak semua orang Yehuda dibawa ke Babel, sebagian dibiarkan untuk tetap tinggal di tanah Yehuda. Namun, tanah taklukan tetap saja berada di bawah penguasaan Babel. Raja Babel mengangkat seorang pemimpin bagi mereka, yaitu Gedalya bin Safan (ayat 22). Entah apa yang dipikirkan oleh Gedalya ketika orang-orang menghadap kepadanya (ayat 23). Dia bersumpah dan berkata kepada mereka supaya tidak takut kepada orang Kasdim dan hidup tenang di bawah penguasaan Kerajaan Babel (ayat 24). Namun nyatanya, Gedalya dibunuh sehingga kepanikan dan keresahan menyeruak di antara rakyat (ayat 25-26).

Dari pengalaman Gedalya, kita bisa belajar supaya tidak pernah lengah. Kekuasaan bisa membuat kita lengah, seperti Gedalya yang merasa aman dengan kekuasaan yang diterimanya. Pada kenyataannya, kekuasaan itu justru membuatnya terbunuh. Dia tidak bisa menikmatinya, juga tidak bisa melakukan apa pun yang berarti dengan kekuasaannya itu. Sumpahnya tidak melindungi dia. Demikian pula statusnya sebagai seorang yang diangkat sendiri oleh raja.

Dalam hidup, kita bisa memiliki banyak kekuasaan. Sebagai pemimpin dalam suatu gereja, masyarakat, organisasi, komunitas, atau tim proyek, kita berotoritas atas sejumlah besar orang. Sebagai kakek-nenek, orang tua, atau kakak, kita memegang peran pemimpin atas mereka yang lebih muda.

Jika digunakan dengan baik dan hati-hati, kekuasaan yang kita miliki bisa membawa kepada kebaikan, menuntun orang-orang yang kita pimpin melalui jalan yang benar menuju visi besar bersama. Namun, jika kita lengah, bisa jadi kita “terbunuh” oleh kekuasaan itu. Mungkin tidak dibunuh secara fisik seperti Gedalya, tetapi mati dalam relasi dengan sesama.

Ketika kita mulai menyalahgunakan kekuasaan, orang tak lagi percaya kepada kita, bahkan bisa jadi membenci kita. Bisa saja kita tidak kehilangan kekuasaan, tetapi kita tidak membuat dan mendatangkan kebaikan dengan kekuasaan itu. Marilah kita bertekad untuk senantiasa waspada, menjaga hati untuk tidak takabur dan tidak lengah. Tuhan memberkati

 

Bacaan Alkitab Setahun: Bilangan 15-17; Yohanes 5-6

****
Selamat Hari Minggu


Renungan harian lainnya