JADILAH KEPADAMU SEPERTI YANG ENGKAU PERCAYA

JADILAH KEPADAMU SEPERTI YANG ENGKAU PERCAYA

Bacaan: Matius 8:5-13

 

Kunci Sukses:
Tuhan hanya mengabulkan permintaan bagi mereka yang memiliki iman.

Memperdalam Akar Iman:
“Lalu Yesus berkata kepada perwira itu: “Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya.” Maka pada saat itu juga sembuhlah hambanya.” Matius 8:13

Dalam Matius 8:5-13 menuliskan tentang seorang perwira di Kapernaum yang memohon kepada Yesus untuk menyembuhkan hambanya. Sesuatu hal yang luar biasa, seorang yang berpangkat dan bukan dari orang Yahudi datang mencari Yesus untuk memohon kesembuhan bagi hambanya. Dari hal ini kita dapat melihat kerendahan hati seorang perwira di Kapernaum yang datang mencari Yesus, karena dia percaya bahwa Yesus sanggup menyembuhkan hambanya.

 

Ada tiga hal yang dapat kita lihat dari kehidupan seorang perwira di Kapernaum ini: 

 

Pertama, Kerendahan hati yang dimiliki dari seorang perwira. Sebenarnya dengan jabatan yang dia miliki, dapat saja ia menyuruh bawahannya untuk mencari dan memanggil Yesus untuk datang ke rumahnya dan menyembuhkan hambanya. Tetapi hal tersebut tidak dilakukannya. 

Kedua, Sikap percaya yang perwira itu miliki, membuat Yesus terkagum-kagum dengan iman yang dimiliki perwira tersebut. Padahal perwira itu bukan orang Israel. Sehingga pada Matius 8:10 menuliskan: Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorangpun di antara orang Israel”.

Ketiga, Belas kasihan dan keperdulian seorang perwira kepada hambanya. Bukankah sikap berbelas kasihan dan sikap kepedulian merupakan sikap yang Yesus ajarkan? Salah satu alasan mengapa Yesus mengadakan mujizat karena tergerak oleh belas kasihan.

 

Ada tiga sikap yang dimiliki oleh seorang perwira Kapernaum sehingga Tuhan Yesus terkagum-kagum dan mengabulkan permintaannya. Sikap itu adalah kerendahan hati, iman yang besar dan belas kasihan.

 

Bacaan Alkitab Setahun: 2 Samuel 22-23; 2 Korintus 10

 

****

 


Renungan harian lainnya