IMAN YANG UNIK, BUKAN ANTIK
Bacaan: Ibrani 11:23-31
Kunci Sukses:
Iman seseorang dikatakan unik karena menghasilkan ketaatan kepada Allah yang benar dan perilaku yang memuliakan Allah, serta membawa orang kepada keselamatan dan pertobatan.
Memperdalam Akar Iman:
Karena iman maka mereka telah melintasi Laut Merah sama seperti melintasi tanah kering, sedangkan orang-orang Mesir tenggelam, ketika mereka mencobanya juga. Ibrani 11:29
Apa yang Anda lihat di museum, benda-benda antik atau unik? Kata “antik” merujuk kepada benda kuno yang berharga, sementara kata “unik” mengacu kepada barang yang memiliki nilai lebih yang membedakannya dari benda lain.
Penulis Surat Ibrani membahas tentang keunikan iman, bukan keantikan iman. Ia menguraikannya dengan melihat sejarah bangsa Israel dalam perjalanan iman mereka mengikuti panggilan Allah. Ia mencermati peristiwa pemeliharaan Allah atas Musa yang diselamatkan dari pembunuhan terhadap anak-anak lelaki Israel karena iman ibunya (ayat 23). Ingat, tulah terakhir atas bangsa Mesir adalah kematian anak-anak sulung mereka (lih. Kel.12). Kemudian, karena iman, Musa meninggalkan Mesir dan mengikuti perintah Tuhan, sehingga bangsa Israel dapat melewati Laut Merah dengan selamat (ayat 24-29). Iman itulah yang dijadikan teladan oleh bangsa Israel ketika Allah memimpin mereka dalam merobohkan tembok Yerikho dan mempertobatkan Rahab dalam prosesnya (ayat 30-31).
Bagaimana iman itu menjadi iman yang unik? Pertama, karena imannya, orang dapat melihat nilai kekekalan, dan nilai itu menjadi prinsip hidupnya. Kedua, iman menjadikan Kristus sebagai harta yang melampaui segalanya. Ketiga, iman membuahkan tindakan yang seturut dengan firman Allah. Iman seseorang dikatakan unik karena menghasilkan ketaatan kepada Allah yang benar dan perilaku yang memuliakan Allah, serta membawa orang kepada keselamatan dan pertobatan.
Iman inilah yang kita perlukan, iman yang unik yang memampukan kita taat dan setia kepada Tuhan di tengah dunia masa kini, bukan iman yang antik karena berasal dari sejarah masa kuno. Sungguh keliru bila kita meletakkan manusia sebagai pusat iman karena iman sejati hanya ada di dalam Allah yang kita kenal di dalam Kristus.
Karya Allah mengubahkan hidup orang, yang percaya maupun yang tidak percaya, sehingga rencana keselamatan-Nya nyata. Siapkah Anda mengalami karya Allah yang mampu membawa Anda makin dekat kepada-Nya? Tuhan berkati.
Bacaan Alkitab Setahun: Ezra 4-5; Yakobus 5
****
Renungan harian lainnya
KEYAKINAN ANAK KECIL
December 07, 2024
BUKU MANUAL
December 06, 2024
HIDUP DENGAN RASA SYUKUR
December 05, 2024