IMAN MENOLONG MELEWATI MUSIM KEHIDUPAN

IMAN MENOLONG MELEWATI MUSIM KEHIDUPAN

Bacaan: Yohanes 11:1-44

 

Kunci Sukses:
Sebagai orang percaya dalam melewati setiap musim kehidupan percayalah Allah selalu ada dan siap menolong, Allah tidak pernah terlambat.

Memperdalam Akar Iman:
Jawab Yesus: “Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?” Yohanes 11:40

 

Sejak kejatuhan manusia dalam dosa Alkitab mencatat bahwa, TUHAN Allah mengutuk tanah (Kej. 3:17-19 ), sejak itu derita muncul dalam bentuk yang bermacam-macam dialami oleh manusia sampai kembali menjadi debu (kematian).

Dalam injil Yohanes 11 ini dikisahkan bahwa ada seorang yang bernama Lazarus (Yunani = Lazaros, Ibrani = Eleazar), bersama kedua saudarinya Marta dan Maria mereka tinggal di Betania, Lazarus adalah seorang yang terkemuka, dia adalah pengelolah dari rumah Betania,  menurut penelitian arkeologi dan naskah-naskah yang ditemukan yang dikenal dengan gulungan-gulungan laut mati, disimpulkan bahwa ada satu komunitas Yanudi yang namanya komunitas Ezeni, kebiasaan mereka diantaranya adalah membangun rumah-rumah (Betania, The House of The Poor, rumah bagi orang miskin) di kota-kota dimana mereka ada, mereka menyediakan makanan dan pakaian bagi orang-orang miskin dan Tuhan Yesus sangat dekat dengan komunitas ini, itulah sebabnya waktu Yesus mengutus murid-murid-Nya (Lukas 9:3) Yesus melarang mereka membawa bekal.

Lazarus adalah orang yang dikasihi Yesus dan pada saat dia sakit saudaranya mengirim pesan kepada Tuhan Yesus dengan harapan Yesus datang menyembuhkannya, tapi apa yang dilakukan oleh Tuhan Yesus, Ia sengaja tinggal 2 hari lagi ditempat-Nya sehingga pada saat sampai di Betania tempat Lazarus tinggal Lazarus sudah 4 hari dalam kubur, sehingga dalam pemahaman Maria dan Marta itu adalah waktu yang sudah terlambat. Perlu diketahui bahwa kebanyakan orang Yahudi secara tradisi percaya bahwa jiwa orang yang meninggal akan tetap berada dekat dengan jasadnya sampai 3 hari sejak kematiannya jadi masih ada kemungkinan untuk masuk kembali ke dalam jasadnya, jadi 4 hari adalah kematian yang sudah final, tidak mungkin hidup lagi, itulah alasan Yesus datang setelah 4 hari kematian Lazarus, karena Ia ingin menyatakan mujizat-Nya.

Ketika Yesus datang, saudaranya protes, mereka berkata bahwa seandainya Yesus segera datang Lazarus tidak akan mengalami kematian. Bukankah kita sebagai orang percaya kadang-kadang memposisikan diri sebagai orang-orang yang dikasihi sehingga kita merasa bahwa kita warga VIP-nya Tuhan sehingga kita selalu berharap melewati setiap musim kehidupan dengan baik.

Bukti kasih Allah kadang begitu samar dan tidak terlihat, kadang semuanya terasa tragis, kita harus percaya bahwa cara Allah dalam menolong tidak selamanya seperti yang kita pikirkan, diakhir kisah Lazarus bahwa Allah membangkitkan dia. Sebagai orang percaya dalam melewati setiap musim kehidupan percayalah Allah selalu ada dan siap menolong, Allah tidak pernah terlambat, satu hal yang harus kita miliki adalah “iman yang menolong melewati setiap musim kehidupan.” Tuhan Yesus Memberkati.

 

Bacaan Alkitab Setahun: 1 Samuel 2-3; Roma 15

 


Renungan harian lainnya