Doa Yang Sederhana

Doa Yang Sederhana

Bacaan: 1 Raja-Raja 18:20-46

Kunci sukses:
Berdoalah kepada Tuhan seperti seorang anak kecil yang menyampaikan kerinduan hatinya kepada ayahnya, Dia pasti mengerti dan mendengar seruan hatimu.

Memperdalam akar iman:
“Kemudian pada waktu mempersembahkan korban petang, tampillah nabi Elia dan berkata: “Ya TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan Israel, pada hari ini biarlah diketahui orang, bahwa Engkaulah Allah di tengah-tengah Israel dan bahwa aku ini hamba-Mu dan bahwa atas firman-Mulah aku melakukan segala perkara ini. Jawablah aku, ya TUHAN, jawablah aku, supaya bangsa ini mengetahui, bahwa Engkaulah Allah, ya TUHAN, dan Engkaulah yang membuat hati mereka tobat kembali.” 1 Raja-raja 18:36-37

Sewaktu Elia berhadapan dengan nabi-nabi Baal, sesuatu yang kontras terjadi. Para nabi Baal melakukan berbagai ritual, menari, berteriak, bahkan melukai diri mereka berharap agar berhala yang mereka sembah mendengar permohonan mereka. Sebaliknya, Elia hanya memanjatkan doa yang sederhana, tetapi itu adalah doa iman. Tidak ada tarian, nyanyian atau kata-kata yang panjang, hanya sebuah permintaan yang tulus kepada Tuhan untuk membuktikan kepada bangsa Israel bahwa Dia adalah Tuhan yang hidup. 

Tuhan menjawab doa Elia yang sederhana itu, api TUHAN menyambar habis korban bakaran, kayu api, bahkan tanah yang basah dan air di parit itu habis dijilat oleh api Tuhan itu. Bukan hanya itu, hati orang-orang Israel pun berbalik kepada Tuhan, sebuah pertobatan besar terjadi. Tidakkah hal ini luar biasa? 

Terkadang kita menjadikan doa sebagai jalan terakhir ketika semua yang kita tahu telah kita coba. Seperti ketika kita memiliki sebuah alat baru, kita mencoba memakainya, dan saat tidak bisa bekerja baru baca buku petunjuknya. Tapi tidak dengan Elia, dia menjadikan doa sebagai hal pertama dan terutama dalam hidupnya. Itulah bukti iman dan kepercayaan Elia kepada Tuhan. Ia tahu bahwa dirinya melayani Tuhan yang tidak pernah gagal, sebab itu dia berdoa dengan penuh iman. 

Sudahkah kita menjadi seperti Elia, yang menjadikan doa sebagai yang pertama dan terutama dalam hidup ini? Untuk berdoa kita tidak perlu sekolah teologia terlebih dahulu, atau harus memiliki perbendaharaan kata yang kaya dan indah. Sampaikanlah doa dan permohonan dengan bahasa kita sendiri, sesederhana apapun doa kita, Tuhan pasti mengerti.

 

Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 19-20; Mazmur 9

 


Renungan harian lainnya